;

Abstrak


Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe structured numbered heads (snh) dan two stay two stray (tsts) pada pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa kelas vii smp negeri surakarta ditinjau darikecemasan siswa pada materi pokok bangun datar


Oleh :
Alfonsa Maria Sofia Hapsari - S851302008 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan
pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang lebih baik, model pembelajaran
langsung, model pembelajaran kooperatif SNH atau model pembelajaran kooperatif
TSTS; (2) manakah yang memiliki pemahaman konsep dan pemecahan masalah
yang lebih baik, siswa dengan kecemasan terhadap matematika rendah, sedang,
atau tinggi; (3) manakah yang memiliki pemahaman konsep dan pemecahan
masalah yang lebih baik pada masing masing model pembelajaran (pembelajaran
langsung , SNH atau TSTS), siswa dengan tingkat kecemasan terhadap matematika
tinggi, sedang atau rendah; (4) manakah yang memberikan pemahaman konsep dan
pemecahan masalah yang lebih baik pada masing – masing tingkatan kecemasan
terhadap matematika (tinggi, sedang, rendah) model pembelajaran langsung, model
pembelajaran kooperatif SNH atau model pembelajaran kooperatif TSTS.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan populasi
seluruh siswa kelas VII SMPN Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan
teknik stratified cluster random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 252
siswa, dengan rincian 81 siswa pada kelas kontrol, 83 siswa pada kelas eksperimen
I dan 88 siswa pada kelas eksperimen II. Instrumen penelitian ini adalah angket
kecemasan pada matematika, tes pemahaman konsep dan tes pemecahan masalah.
Uji coba tes instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda,
dan reliabilitas. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal
dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas univariat dan multivariat
populasi serta uji homogenitas variansi dan matriks kovariansi populasi. Uji
keseimbangan menggunakan analisis variansi multivariat satu jalur dan diperoleh
kesimpulan bahwa ketiga populasi penelitian mempunyai kemampuan awal yang
seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi multivariat dua jalur
sel tak sama.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Model pembelajaran kooperatif
TSTS memberikan pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang lebih baik
dibandingkan model pembelajaran kooperatif SNH dan model pembelajaran
langsung, sedangkan model pembelajaran kooperatif SNH dan model pembelajaran
langsung memberikan pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang sama
baik; (2) Siswa yang memiliki pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang
lebih baik adalah siswa dengan tingkat kecemasan terhadap matematika rendah
dibandingkan siswa dengan tingkat kecemasan terhadap matematika sedang dan
tinggi, sedangkan siswa dengan tingkat kecemasan terhadap matematika sedang
lebih baik daripada siswa dengan tingkat kecemasan terhadap matematika tinggi ;
(3) Pada model pembelajaran langsung siswa yang memiliki pemahaman konsep
dan pemecahan masalah yang lebih baik adalah siswa dengan tingkat kecemasan
terhadap matematika rendah dibandingkan siswa dengan tingkat kecemasan
terhadap matematika sedang dan tinggi, sedangkan pada model pembelajaran SNH
dan TSTS memiliki pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang sama; (4)
Pada masing – masing tingkatan kecemasan terhadap matematika memiliki
pemahaman konsep dan pemecahan masalah yang sama baik pada model
pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif SNH dan model
pembelajaran kooperatif TSTS
Kata Kunci: Kecemasan pada Matematika, Pemahaman Konsep, Pemecahan
masalah, Model pembelajaran Kooperatif