Abstrak


Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)


Oleh :
Sri Wahyudi - -

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pelayanan perpustakaan di SMA Negeri 7 Surakarta, (2) untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menarik siswa berkunjung ke perpustakaan SMA Negeri 7 Surakarta, (3) untuk mengetahui upaya yang dilakukan perpustakaan SMA Negeri 7 Surakarta untuk memotivasi siswa membaca. Sesuai dengan tujuan penelitian maka penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan metode pengamatan terlihat. Bentuk dari penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik purposive sampling dan snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi langsung, dan pengumpulan dokumen. Untuk meningkatkan kesahihan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data yaitu trianggulasi sumber dan teknik. Tahapan analisis interaktif penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, intepretasi data, dan penarikan kesimpulan. Pelayanan yang ada di perpustakaan SMAN 7 Surakarta antara lain : (a) layanan sirkulasi, (b) layanan referensi, (c) layanan ruang baca dan taman baca, (d) layanan khusus, terdiri dari layanan jam perpustakaan, layanan audio visual, dan layanan internet. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa untuk berkunjung ke perpustakaan. Faktor-faktor penarik siswa berkunjung ke Perpustakaan SMA Negeri 7 Surakarta yaitu : (1) perpustakaan SMAN 7 Surakarta sebagai sumber belajar, (2) pelayanan petugas yang baik, (3) ruang perpustakaan yang modern, (4) bagusnya kondisi perpustakaan, (5) tersedianya soal-soal ujian tahun lalu. Sedangkan faktor-faktor penyebab siswa enggan berkunjung ke Perpustakaan SMAN 7 Surakarta yaitu : (1) rendahnya minat baca siswa, (2) jam istirahat singkat, (3) banyaknya lokasi kelas yang jauh dari perpustakaan, (4) banyaknya lokasi kelas yang dekat dengan kantin, (5) rasa malas yang berlebihan, (6) persepsi siswa bahwa perpustakaan tempatnya siswa pandai, (7) tidak ada teman yang mau diajak ke perpustakaan, (8) kesibukan siswa terhadap organisasi atau ekstra kulikuler tertentu, (9) adanya persepsi bahwa lokasi perpustakaan angker, (10) pemanfaatan waktu istirahat untuk sholat, (11) keberadaan perpustakaan mushola. Upaya yang dapat dilakukan perpustakaan SMAN 7 Surakarta untuk menumbuhkan minat baca siswa, antara lain : (1) promosi buku-buku baru, (2) peningkatan kualitas layanan perpustakaan, (3) perpustakaan sebagai tempat belajar mengajar, (4) promosi perpustakaan SMAN 7 Surakarta, (5) pemberian motivasi siswa. Penulisan mengenai studi pelayanan perpustakaan Sekolah Menengah Atas sebagai sumber belajar (Studi kasus di SMAN 7 Surakarta) secara teoritis dapat bermanfaat sebagai bahan kajian dalam khasanah penelitian di bidang pendidikan, sekaligus juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian sejenis, yaitu penelitian yang terkait dengan permasalahan pendidikan sekolah. Implikasi secara praktis dari studi pelayanan perpustakaan Sekolah Menengah Atas sebagai sumber belajar (Studi kasus di SMAN 7 Surakarta) adalah, sekaligus juga dapat menambah wawasan pembaca mengenai pelaksanaan pelayanan perpustakaan bagi pustakawan, guru, dan siswa di SMAN 7 Surakarta, juga dapat memberi masukan bagi sekolah-sekolah menengah atas lain yang berkaitan dengan pembuatan kebijaksanaan mengenai pelayanan perpustakaan bagi para siswanya. Berdasarkan hasil maka peneliti mewmberikan beberapa saran sebagai berikut kepada : (1) petugas perpustakaan, (2) siswa, (3) guru