Abstrak


Pembuatan Micro Powder Kurkumin yang Mudah Dikonsumsi dari Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb)


Oleh :
Rosita Ika Putri - I8312042 - Fak. Teknik

INTISARI
Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb) adalah salah satu tumbuhan obat
keluarga Zingiberaceae yang banyak tumbuh dan digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional di Indonesia. Kandungan terbesar pada rimpang temulawak adalah zat
tepung, kurkumin dan minyak atsiri. Pada penelitian ini bertujuan mengekstraksi
kandungan kurkumin yang terdapat pada rimpang temulawak. Kandungan kurkumin
mempunyai aktivitas biologis yang luas, diantaranya antibakteri, antioksidan, dan anti
hepatotoksik.
Rimpang temulawak yang berbentuk serbuk diekstraksi menggunakan etanol
96% dengan soxhlet untuk mendapatkan kurkumin. Kurkumin yang dihasilkan
kemudian dipekatkan dengan cara menjemur dibawah terik matahari dengan penutup
kain. Proses selanjutnya yaitu disentrifuge untuk memisahkan minyak dan kurkumin.
Kurkumin yang dihasilkan dikeringkan kemudian diuji menggunakan SEM (Scanning
Electron Microscope) untuk mengetahui ukuran partikelnya dan KLT (Kromatografi
Lapis Tipis) untuk mengetahui besar kandungan kurkumin.
Perbandingan yang dilakukan adalah perlakuan serbuk temulawak sebelum
proses ekstraksi soxhlet menggunakan alkohol 96%. Perlakuan pertama yaitu serbuk
temulawak direndam menggunakan aquadest selama kurang lebih 17 jam – 18 jam
sebelum diekstraksi. Perlakuan kedua yaitu serbuk temulawak diekstraksi langsung
tanpa melakukan perendaman.
Kurkumin yang dihasilkan dari serbuk temulawak tanpa perendaman aquadest
sebesar 3,02 gram dari 4,68 gram kurkuminoid (berat bahan 100 gram serbuk
temulawak). Sedangkan kurkumin yang dihasilkan dari serbuk temulawak dengan
perendaman menggunakan aquadest sebelum ekstraksi adalah 5,50 gram dari 6,30
gram kurkuminoid (berat bahan 100 gram serbuk temulawak).