;

Abstrak


Penggunaan media komik dan modul pada teknik pembelajaran guide note taking dengan memperhatikan keingintahuan dan gaya berpikir siswa smp (studi kasus pada pembelajaran pesawat sederhana di kelas viii smp n 2 kandangan kabupaten kediri ja


Oleh :
Widyanti Nugraheni - - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh: 1) teknik pembelajaran guide note taking dengan menggunakan media komik dan modul, 2) keingintahuan, 3) gaya berpikir; terhadap prestasi belajar. Dan untuk mengetahui interaksi antara 4) media dan keingintahuan, 5) media dan gaya berpikir, 6) keingintahuan dan gaya berpikir, 7) media, keingintahuan, dan gaya berpikir; terhadap prestasi belajar. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Oktober 2008 sampai dengan Januari 2009, dengan populasi siswa kelas VIII SMPN 2 Kandangan tahun pelajaran 2008/2009. Teknik pembelajaran yang dilakukan adalah guide Note Taking, sampelnya adalah kelas VIII A yang diberi media komik dan kelas VIII B yang diberi media modul. Teknik pengumpulan data keingintahuan dan gaya berpikir menggunakan angket, dan prestasi belajar menggunakan tes pilihan ganda. Validitas instrumen menggunakan uji korelasi product moment. Reliabilitas tes prestasi menggunakan uji Flanagan, reliabilitas angket keingintahuan dan gaya berpikir menggunakan uji alfa. Uji hipotesis menggunakan Anava tiga jalan. Hasil uji ANAVA yang menggunakan taraf signifikansi 5% dan Ftabel = 3,92, menunjukkan : 1) ada pengaruh penggunaan media komik dan modul terhadap prestasi belajar. Dari uji lanjut diketahui bahwa media komik memberikan pengaruh lebih baik daripada media modul; 2) ada pengaruh keingintahuan terhadap prestasi belajar. Dari uji lanjut diketahui bahwa keingintahuan tinggi memberikan pengaruh lebih baik daripada keingintahuan rendah; 3) ada pengaruh gaya berpikir terhadap prestasi belajar. Dari uji lanjut diketahui bahwa gaya berpikir acak memberikan pengaruh lebih baik daripada gaya berpikir linier. Pada efek interaksi terdapat interaksi antara 4) media dan keingintahuan. Siswa yang keingintahuannya tinggi selalu berprestasi baik walaupun diberi media berbeda, dan siswa yang keingintahuannya rendah, berprestasi lebih baik jika diberi media komik; 5) media dan gaya berpikir. Pada kelas komik, siswa pemikir acak berprestasi lebih baik daripada pemikir linier, pada kelas modul, siswa pemikir linier berprestasi lebih baik daripada pamikir acak; 6) keingintahuan dan gaya berpikir. Pada kelompok pemikir acak, siswa yang keingintahuannya rendah mampu berprestasi sebaik siswa yang keingintahuannya tinggi, pada kelompok pemikir linier, siswa yang keingintahuannya tinggi berprestasi lebih baik daripada yang keingintahuannya rendah; 7) media, keingintahuan dan gaya berpikir. Pada kelas modul, siswa pemikir linier yang keingintahuannya rendah, berprestasi sebaik siswa yang keingintahuannya tinggi; pada kelas komik, siswa pemikir acak yang keingintahuannya rendah, berprestasi sebaik siswa yang keingintahuannya tinggi.