Abstrak
Tradisi “Mbecek” di desa Temon kecamatan Ngrayun kabupaten Ponorogo (Telaah pergeseran nilai gotong royong ke arah ketahanan perekonomian keluarga)
Oleh :
Sayid Asfari - -
ABSTRAKS
TRADISI MBECEK DI DESA TEMON KECAMATAN NGRAYUN KABUPATEN PONOROGO (Telaah Pergeseran Nilai Gotong royong Kearah Ketahanan Perekonomian Keluarga), Skripsi, Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian mengenai tradisi yang berkembang dan masih dilestarikan di desa Temon kecamatan Ngrayun. Penggalian terhadap nilai-nilai apa yang terkandung dalam tradisi mbecek hingga masih dipertahankan hingga saat ini dan relevansi tradisi tersebut dalam kehidupan saat ini merupakan permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini.
Penelitian ini mengambil lokasi di desa Temon kecamatan Ngrayun kabupaten Ponorogo karena desa tersebut masih memegang teguh adat mbecek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan focus group discassion. Analisa data menggunakan model analisis interaktif. Sedangkan validitas data menggunakan trianggulasi data/ sumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas sosial dari Email Durkhaim dan teori Pertukaran perilaku dari George C. Homans.
Hasil penelitian memperlihatkan adanya tiga nilai yang terkandung dalam tradisi mbecek yaitu nilai gotong royong, ekonomi yang melemah dan nilai resiprositas linear. Nilai gotong royong tercermin dari adanya saling bantu membantu antara warga masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dalam hajatan yang digelar oleh seseoraang yang mempunyai hajat. Nilai kedua yang tertangkap adalah nilai ekonomi yang melemah. Adanya keharusan untuk melakukan aktivitas mbecek dengan frekuensi yang sangat sering menjadikan pemborosan. Besarnya penghasilan yang tidak sesuai antara pendapatan dan pengeluaran akan terjadi minus pendapatan, dengan demikian perekonomian yang ada tidak akan pernah berkembang. Nilai yang ketiga yang terungkap adalah nilai balance resiprositas. Cerminan dari balance resiprositas ini adalah ketika orang yang mempunyai hajat dan yang membantu saling diuntungkan. Orang yang membantu mendapatkan makanan dan lauk pauk selama membantu di tempat orang yang punya hajat dan orang yang mempunyai hajat mendapatkan kemudahan dan keringanan dalam urusan hajatannya.
Tradisi mbecek sudah tidak sesuai dengan tujuan awalnya yang ingin saling membantu, mengurangi beban dan bersama-sama bersuka cita. Pergeseran yang terjadi terletak pada niat, tata cara dan keperluan hajatan. Tradisi mbecek sekarang berubah menjadi ajang bisnis. Walaupun demikian tradisi ini sampai saat ini masih dilestarikan.