Abstrak
Pengaruh Asimetri Akuntansi Pada Hubungan Antara Regulasi Perbankan dan Manajemen Laba Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Saham
Oleh :
Rahmawati - - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Tujuan penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu: (1) untuk membuktikan tentang pengaruh asimetri informasi pada hubungan antara regulasi perbankan dan manajemen laba, (2) pengaruh manajemen laba pada kinerja saham. Regulasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah regulasi perbankan yang berkaitan dengan informasi akuntansi. Regulasi tersebut berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap earnings suatu perusahaan, yaitu regulasi tentang kehati-hatian dan tingkat kesehatan. Alasan utama terjadinya regulasi di perbankan adalah untuk melindungi individu-individu yang berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Adanya asimetri Informasi yang tinggi, menyebabkan manajer bank dapat mengolah laba tanpa diketahui pihak di luar perusahaan. Motivasi utama industri perbankan dalam melakukan manajemen laba adalah untuk memenuhi regulasi. Akrual kelolaan digunakan sebagai proksi manajemen laba. Akrual kelolaan mempunyai persistensi yang rendah karena adanya praktik manajemen laba. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan teori, penyusun standar akuntansi, regulator (Bank Indonesia), dan investor (Praktisi). Data penelitian ini diambil dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory) dan atau laporan keuangan tahunan perusahaan yang disediakan di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Jakarta (BEJ) serta laporan keuangan bank publik yang diterbitkan di Direktori Perbankan Indonesia. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bank publik yang ada di Indonesia pada tahun 1999 sampai 2004 yang terdaftar di BEJ. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling diperoleh 120 observasi. Model regresi nonlinier dipertimbangkan untuk menguji pengaruh manajemen laba pada kinerja saham. Model Jones, Jones modifikasian, dan akrual khusus digunakan untuk memisahkan total akrual menjadi akrual nonkelolaan dan kelolaan. Indikasi adanya manajemen laba pada industri perbankan nampak pada rata-rata akrual kelolaan yang besarnya tidak sama dengan nol. Akrual kelolaan sebagai proksi manajemen laba dipengaruhi oleh regulasi perbankan tentang tingkat kesehatan. Bank yang mengalami penurunan tingkat kesehatan cenderung akan menurunkan laba sehingga dapat menaikkan nilai penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) agar mengurangi kos politik yang akan muncul. Simpilan ini mendukung penelitian Beavear dan Engel (1986), Wahlen (1994), Moyer (1990), Niswander dan Swanson (2000). Asimetri informasi memoderasi hubungan antara regulasi perbankan tentang kehati-hatian dan manajemen laba. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan asimetri informasi yang tinggi dapat menjadi suatu kesempatan untuk melakukan manajemen laba. Hasil dengan model akrual khusus perbankan yang dimasukkan dalam analisis tambahan memberikan dukungan simpulan hasil analisis utama. Bank yang tidak mengalami penurunan tingkat kesehatan dan yang tidak melanggar regulasi tentang kehati-hatian akan melakukan manajemen laba yang lebih besar dengan menaikkan saldo PPAP yang lebih besar agar lebih meningkatkan kualitas aktivanya dan untuk menghindari adanya ketidakpastian di masa yang akan datang. Hasil pengujian reaksi pasar menunjukkan ada pengaruh manajemen laba pada kinerja saham yang bersifat nonlinier pangkat tiga. Pasar bereaksi positif terhadap pengumuman laba industri perbankan yang melakukan manajemen laba.