Abstrak


Transformasi struktural, keunggulan kompetitif, ketimpangan, dan kinerja pembangunan (studi kasus 33 provinsi di indonesia tahun 2008-2013)


Oleh :
Ronar Rista Nia Putri - F0111073 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Ketimpangan ekonomi regional dalam suatu perekonomian merupakan fenomena yang terjadi hampir seluruh negara di dunia. Persoalan ketimpangan di Indonesia sejauh ini masih merupakan masalah yang menarik untuk diteliti, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat heterogen. Untuk menganalisis transformasi struktural, sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi, ketimpangan daerah, hubungan antara kinerja pembangunan dengan ketimpangan di Indonesia pada tahun 2008 -2013 digunakan beberapa analisis seperti analisis tipologi klassen, location quotient, shift share, indeks wiliamson, dan pembuktian kuznets.
Analisis Tipologi Klassen dengan pendekatan wilayah menunjukkan provinsi di Indonesia yang masuk pada kuadran I sebanyak 2 provinsi, kuadran II 2 provinsi, kuadran III sebanyak 16 provinsi, dan kuadran IV terdapat 13 provinsi. Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa pada sektor I terdapat 28 provinsi yang basis, sektor II 17 provinsi, sektor III hanya 6 provinsi, sektor IV terdapat 10 provinsi, sektor V ada 14 provinsi, sektor VI terdapat 15 provinsi, sektor VII hanya 7 provinsi dan sektor VIII dan IX masing-masing 4 dan 12 provinsi yang basis pada tiap sektor tersebut.
Hasil dari perhitungan dari analisis Shift Share (Mij) yang bernilai positif pada sektor I terdapat 3 provinsi, sektor II 1 provinsi, sektor III 6 provinsi, sektor IV terdapat 24 provinsi, sektor V 23 provinsi, sektor VI 24 provinsi, sektor VII terdapat 30 provinsi, sektor VIII dan IX terdapat 22 provinsi. Sedangkan analisis Cij yang bernilai positif pada sektor I 21 provinsi, sektor II 22 provinsi, sektor III 13 provinsi, sektor IV terdapat 12 provinsi, sektor V 25 provinsi, sektor VI 24 provinsi, sektor VII hanya 1 provinsi, sektor VIII ada 24 provinsi, dan sektor IX 26 provinsi.
Hasil analisis ketimpangan dengan menggunakan Indeks Williamson terdapat 31 provinsi yang mempunyai ketimpangan rendah, 1 provinsi tingkat ketimpangannya sedang yakni Provinsi NTT, dan 1 provinsi yang mempunyai tingkat ketimpangan paling besar yaitu Provinsi Kepulauan Riau. Hasil kinerja pembangunan di Indonesia masih mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut diikuti juga dengan hasil dari indeks ketimpangan Williamson, dan pembuktian Kuznets terbukti pada penelitian ini.
Kata Kunci: Transformasi Struktural, Keunggulan Kompetitif, Ketimpangan,
Kinerja Pembangunan