;

Abstrak


Analisis Teknik dan Metode Penerjemahan Serta Dampaknya terhadap Kualitas Terjemahan Metafora Novel Of Bees and Mist Karya Erick Setiawan


Oleh :
Saptanto Hari Wibawa - S131008023 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRACT
This research aims to (1) describe the kinds of metaphors in Of Bees and Mist novel and its translation, (2) describe translation techniques and methods applied to translate metaphors in Of Bees and Mist novel into bahasa Indonesia, (3) assess the impact of translation techniques and methods on the quality of metaphors translation.
This descriptive-qualitative research is an embedded-case study and oriented to translation product. The sources of data for this research consist of documents, key informants and respondents selected with purposive sampling technique. The documents refer to the Of Bees and Mist novel and its translation. The key informants constitute three translation experts and ten students of English Education Department at STKIP PGRI Pacitan as the respondents (target readers). The research data comprises of (1) metaphorical expressions in the form of words, phrases, clauses and sentences existed in Of Bees and Mist novel and its translation, (2) the translation expert’s statements about the accuracy and acceptability level, (3) the respondent’s statements about the readability level of the translation. The collecting data technique used were document analysis, questionnaires and in-depth interview. The research data were analyzed using an interactive data analysis technique, where data collection, data reduction and verification were conducted at the same time.
Findings of this research show the followings. First, eight kinds of metaphors found in Of Bees and Mist novel, namely Anthropomorphic, Animal, From concrete to abstract, Synaesthetic, Structural, Ontological, Orientational, Original. Those source language metaphors were translated into target language metaphors and non metaphors. The forms of non metaphors were divided into simile and non figurative category. Second, the translation techniques applied to translate metaphors were transposition, addition, modulation and reduction techniques which oriented to target language and also borrowing and literal techniques which oriented to source language. On the basis of frequent use of each of the translation techniques, transposition appears (108), addition (69), modulation (26), reduction (19), literal (16) and borrowing (14). On the whole, the target language oriented translation techniques were used 222 times (88,10%) and the source language oriented translation techniques were used 30 times (11,90%). It means that the translator tended to apply the translation method which oriented to target language, namely communicative translation method.Third, in the terms of the translation quality, it was found that 153 (80,11%) data are accurate, 17 (8,90%) less accurate and 21 (10,99%) inaccurate. On the basis of the translation acceptability, 169 (88,48%) data are acceptable, 17 (8,90%) less acceptable and 5 (2,62%) unacceptable. Meanwhile, 134 (70,16%) data have a high readability level, 46 (24,08%) data have an adequate readability level and 11 (5,76%) data have a low readability level. The application of transposition and addition techniques contribute significantly to the translation quality. Transposition technique produces the natural translation in grammatical aspects. Addition technique has an important role to make clear the source language implicit meaning.
Keywords: Translation technique, Translation method, Accuracy, Acceptability, Readability
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan jenis-jenis metafora yang terdapat dalam novel Of Bees and Mist dan terjemahannya, Of Bees and Mist: Kabut Masa Lalu. (2) mendeskripsikan teknik dan metode penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan metafora dalam novel Of Bees and Mist ke dalam bahasa Indonesia (3) menilai dampak dari penerapan teknik dan metode penerjemahan terhadap kualitas terjemahan metafora.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan desain studi kasus terpancang dan berorientasi pada produk terjemahan. Sumber data adalah dokumen, informan kunci (rater) dan responden yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu (purposive sampling techniques). Dokumen berupa novel Of Bees and Mist dan terjemahannya. Informan kunci terdiri dari tiga orang ahli penerjemahan, dan sepuluh orang mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP PGRI Pacitan sebagai responden (pembaca sasaran). Data penelitian terdiri dari (1) ungkapan metaforis yang berupa kata, frasa, klausa dan kalimat yang terdapat di dalam novel Of Bees and Mist dan terjemahannya, (2) pernyataan informan kunci (rater) tentang tingkat keakuratan pesan  dan keberterimaan terjemahan, (3) pernyataan responden (pembaca sasaran) tentang tingkat keterbacaan terjemahan. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah analisis dokumen, kuesioner, dan wawancara mendalam. Data dianalisis dengan model analisis interaktif, yaitu pengumpulan data dilakukan secara bersamaan dengan reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, ada delapan jenis metafora yang ada di dalam novel Of Bees and Mist, yaitu metafora antropomorfis, binatang, dari konkrit ke abstrak, sinaestetik, struktural, orientasional, ontologis, dan orisinil. Metafora bahasa sumber tersebut diterjemahkan dalam dua bentuk, metafora dan non metafora. Bentuk non metafora dibagi dalam kategori simile dan non figuratif. Kedua, teknik penerjemahan yang diterapkan untuk menerjemahkan metafora adalah teknik tansposisi, penambaan, modulai dan reduksi yang berorientasi pada bahasa sasaran serta teknik harfiah dan peminjaman yang berorientasi pada bahasa sumber,Frekuensi penggunaan teknik penerjemahan transposisi (108), penambahan (69), modulasi (26), reduksi (19), harfiah (16) dan peminjaman (14).Secara keseluruhan, teknik penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran digunakan sebanyak 222 kali (88,10%), dan yang berorientasi pada bahasa sumber 30 kali (11,90%). Hal ini menunjukkan bahwa penerjemah cenderung menerapkan metode penerjemahan yang berorientasi pada bahasa sasaran. Metode yang dipilih adalah metode penerjemahan komunikatif.. Ketiga, dalam hal kualitas terjemahan, didapatkan 153 (80,11%)data diterjemahkan secara akurat, 17 (8,90%) kurang akurat dan 21 (10,99%) tidak akurat. Dari aspek keberterimaan terjemahan, 169 (88,48%) berterima, 17 (8,90%) kurang berterima dan 5 (2,62%) tidak berterima. Sementara itu, 134 ( 70,16%) data terjemahan memiliki tingkat keterbacaan tinggi, 46 (24,08%) sedang dan 11 (5,76%) rendah. Penerapan teknik penerjemahan transposisi dan penambahan memberi dampak positif terhadap kualiatas terjemahan. Teknik transposisi menghasilkan terjemahan yang wajar dari segi tata bahasa. Teknik penambahan berperan penting memperjelas makna atau konsep yang tersirat dalam bahasa sumber.
Kata kunci:Teknik penerjemahan, Metode penerjemahan, Keakuratan, Keberterimaan, Keterbacaan