Abstrak


Kaifiyat Sembahyang Hajat: Suntingan Teks dan Analisis Isi Berdasarkan Ilmu Fikih


Oleh :
Rini Handayani - C0210058 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat? (2) Bagaimana isi dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menyajikan suntingan teks Kaifiyat Sembahyang Hajat yang baik dan benar. (2) Mengungkapkan isi ajaran fikih dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah teks Kaifiyat Sembahyang Hajat. Naskah ini tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh, jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah no 12, Baiturahman, Banda Aceh, Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode penyuntingan teks dan metode pengkajian teks. Metode penyuntingan teks yang digunakan adalah metode standar. Metode pengkajian teks yang digunakan adalah metode analisis isi berdasarkan tinjauan ajaran fikih. Teknik penyajian analisis data yang digunakan adalah penyajian informal dan penyajian formal. Teknik penarik simpulan yang digunakan adalah teknik induktif.
Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, secara keseluruhan terdapat 20 kesalahan salin tulis, meliputi: 9 lakuna, 2 adisi, 2 substitusi, dan 3 ditografi. Kedua, isi ajaran fikih dalam teks Kaifiyat Sembahyang Hajat berupa arti dari Kaifiyat yaitu tatacara, Sembahyang yaitu cara untu berdoa (salat dalam Islam), dan Hajat yaitu keinginan.
Kaifiyat Sembahyang Hajat memiliki arti sebagai tatacara berdoa (salat dalam Islam) agar keinginannya terkabul. Tatacara mengerjakannya sama dengan mengerjakan salat yang lain. Hanya saja yang memebedakan adalah bacaan surat dan lebih baik jika membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas, A-Nas, Al-Falak, QS.Ghofir:44, QS.Asy-Syuro:53, QS.Ash-Shaff:13, dan QS.Al-Fath:1.. Salat hajat dikerjakan sebanyak empat rakaat dan dilakukan setelah magrib (malam hari). Setelah selesai salat membaca dzikir sebanyak seratus kali, yaa latif seratus kali, yaa mujib seratus kali, mengucap ghufronaka rabbana wa ilaikal mashiir seratus kali, rabbana taqabbal minna innaka anta sami`ul `alim seratus kali dan juga salawat atas Nabi Muhammad Saw. dan setelah itu membaca doa hajat dan mengucapkan hajatnya lalu bersujud.
ABSTRACT
The problems of this research are (1) how to edit the text of Kaifiyat Sembahyang Hajat? (2) how to find out the content of the Kaifiyat Sembahyang Hajat text?
The purposes of this research are (1) to present the right and appropriate editing text of Kaifiyat Sembahyang Hajat, (2) to find out the content of Islamic fiqh precepts in the text of Kaifiyat Sembahyang Hajat.
This research is descriptive qualitative method. The source data of this research is the text of Kaifiyat Sembahyang Hajat. This text is safely stored in the public museum of Banda Aceh which is located in the Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah No. 12, Baiturahman, Banda Aceh, Aceh. The method of data collection in this research is literature review technique. Meanwhile, the techniques of data analysis use text editing method and text assessing method. The text editing method-used is standard method, while text assessing method-used is content analysis method based on Islamic fiqh precepts approach. The techniques of data analysis presentation are formal and informal. In addition, the inductive technique is used to draw the conclusions.
The results of the analysis in this research show that (1) there are 20 error data of copy writing for overall text; 9 data of lacuna, 2 data of addition, 2 data of substitution, and 3 data of dittography, (2) the meanings of Islamic fiqh precept contents in the Kaifiyat Sembahyang Hajat text are originally from the word Kaifiyat which means procedures, while the word Sembahyangwhich means the way to pray (pray sholat in Islam), and the word Hajat which means desire or wish.
This Kaifiyat Sembahyang Hajat prayprocedures do the same as general pray sholat procedures. The difference is the types of reading the Surah of the Holy Quran when praying sholat. The better one to read these types of Surah of the Holy Quran, they are Al-Kursi verses, Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Falaq, QS. Ghofir:44, QS. Asy-Syuro:53, QS. Ash-Shaff: 13, and QS.Al-Fath:1. This Kaifiyat Sembahyang Hajat is done for four cycles after maghrib pray (in the evening). Next, the hajat pray finished, it is continued by reading zikir or remembrance for a hundred times, yaa latif for a hundred times, yaa mujib for a hundred times, ghufronaka rabbana wa ilaikal mashiir for a hundred times, rabbana taqabbal minna innaka anta sami`ul `alim for a hundred times, and shalawat of Prophet Muhammad SAW. Last procedure is reading the hajat prayer, saying the wishes, and doing sijdah or prostrating.