Abstrak


Analisis retensi Kepemilikan Pada Penerbitan Saham Perdana Sebagai Sinyal Nilai Perusahaan (Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta)


Oleh :
Hartono - - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini menguji teori sinyal Leland dan Pyle (1977) pada perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana (Initial public offering) pada Bursa Efek Jakarta. Prediksi teori sinyal Leland dan Pyle (1977) menyatakan bahwa retensi kepemilikan saham oleh pemilik lama (α) merupakan sinyal arus kas yang akan datang (future cash flow). Adanya hasil penelitian untuk menguji teori sinyal yang masih konflik, memotivasi untuk meneliti retensi kepemilikan saham oleh pemilik lama, α, sebagai sinyal nilai perusahaan dengan memasukkan variabel moderasi pada perusahaan yang melakukan penawaran perdana di Bursa Efek Jakarta. Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen. Kepemilikan institusional dan kepemilikan manajemen diharapkan mempunyai efek interaksi terhadap hubungan antara retensi kepemilikan dengan nilai perusahaan sehingga dapat memperkuat sinyal positif nilai perusahan. Dalam penelitian ini juga memasukkan variabel underpricing sebagai sinyal kedua. Selain itu juga memasukkan variabel kontrol umur perusahaan, laba bersih, dan total aktiva untuk melihat pengaruhnya terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian menunjukan dukungan yang kuat terhadap teori sinyal Leland dan Pyle yaitu bahwa retensi kepemilikan saham (α) merupakan sinyal positif nilai perusahaan. Variabel moderasian yang dapat memperkuat sinyal positif nilai perusahaan adalah kepemilikan institusional. Dalam hal ini kepemilikan institusional asing tidak memberikan penguatan sinyal positif yang lebih besar dibandingkan kepemilikan institusional domestik. Artinya bahwa investor potensial tidak membedakan kepemilikan institusional asing maupun domestik. Demikian pula halnya underpricing merupakan sinyal positif nilai perusahaan disamping α. Variabel kontrol yang dimasukkan ke dalam model pengujian terlihat tidak ada satupun variabel kontrol yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, atau ketiga variabel kontrol tersebut bukan merupakan sinyal positif nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa teori sinyal Leland dan Pyle sampai saat ini masih tetap robust.