Abstrak


Konflik Kepentingan dalam Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 1970-1971


Oleh :
Citriana Deferentian Wahyu Hidayanti - C0508021 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini bertujuan untuk. 1. Mengetahui perkembangan organisasi Persatuan Wartawan Indonesia. 2. Mengetahui latar belakang dan proses terjadinya konflik kepentingan dalam organisasi PWI tahun 1970-1971. 3. Mengetahui dampak dari konflik kepentigan dalam organisasi PWI terhadap internal organisasi, pers nasional dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sumber (kritik intern dan ekstern), interpretasi dan historiografi. Sumber penelitian dikumpulkan melalui studi dokumen dan arsip. Sumber yang digunakan antara lain adalah arsip berupa surat kabar sezaman yang telah dibukukan. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema yang diambil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya konflik kepentingan pada organisasi PWI tidak bisa dilepaskan dari keadaan sosial-politik dan perkembangan pers nasional pada masa awal orba. Kebebasan pers yang tinggi membuat pemerintah ingin mengendalikannya. PWI sebagai induk organisasi wartawan menjadi sasaran utama pemerintah untuk dapat menguasai pers nasional dengan cara mengintervensi Kongres PWI ke-XIV di Palembang tahun 1970. Dalam Kongres terdapat dua golongan yang berbeda sehingga menghasilkan dualisme kepemimpinan dan konflik kepentingan dalam PWI Pusat. Fenomena dualisme kepemimpinan ini menimbulkan dampak yang sangat besar, baik ke dalam internal organisasi PWI, terhadap pers, maupun masyarakat luas. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam kajian ini adalah PWI merupakan organisasi PWI memiliki peran penting dalam perkembangan pers nasional. Oleh karena itu, adanya konflik kepenntingan dalam PWI menimbulkan dampak yang sangat luas. Berhasil tercapainya integrasi dalam PP PWI menunjukkan bahwa meskipun terdapat dua golongan yang berbeda pendapat dalam satu organisasi, mereka dapat mengesampingkan perbedaan itu dengan mengedepankan komitmen profesi. Kata Kunci: PWI, Pers, Orde Baru