;

Abstrak


Kajian pengelolaan air lindi (leachate) di lingkungan tempat pembuangan akhir (tpa) putri cempo surakarta berbasis kemanfaatan


Oleh :
Erna Agung Rakhmawati - A131108003 - Sekolah Pascasarjana

Salah satu masalah lingkungan hidup yang dihadapi saat ini adalah masalah sampah. Kondisi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo yang sebagian terdiri dari sampah organik (terutama sisa-sisa makanan dan sayuran) akan menimbulkan permasalahan yang sangat komplek, diantaranya timbulnya/ dihasilkannya air lindi hasil dari sampah yang membusuk dan infiltrasi air hujan yang akan berdampak pada kondisi lingkungan sekitar TPA Putri Cempo Surakarta. Adanya hewan ternak sapi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo juga dapat dimanfaatkan urinnya. Untuk itu perlu adanya upaya kajian untuk memberi nilai manfaat pada keberadaan air lindi (leachate) dan urin sapi sehingga dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang bermukim di sekitar TPA putri cempo. Untuk itu perlu mengkaji hal tersebut.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan mineral unsur hara yang ada pada air lindi (leachate) dan urin sapi sebagai dasar kajian untuk dimanfaatkan sebagai alternatif pupuk cair. Pengambilan contoh air lindi dan urin sapi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Putri Cempo Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta. Analisis kandungan unsur hara dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH terendah pada sampah umur 6 minggu sebesar 7,29 dan pH tertinggi pada sampah umur 4 minggu sebesar 8,04 ,Kadar Nitrogen terendah pada sampah umur 2 minggu dan 10 minggu sebesar 0,09% dan Nitrogen tertinggi pada sampah umur 6 minggu sebesar 0,13%, kadar Phospor terendah pada sampah umur 12 minggu sebesar 70,82ppm dan Phosphor tertinggi pada sampah umur 2 minggu sebesar 308,81ppm, kadar kalium terendah pada sampah umur 12 minggu sebesar 0,07% dan kalium tertinggi pada sampah umur 2 minggu sebesar 1,71%, nilai TDS terendah pada sampah umur 2 minggu sebesar 1,32g/l dan TDS tertinggi pada sampah umur 6 minggu sebesar 4,74g/l , kadar C organic terendah pada sampah umur 12 minggu sebesar 0,01% dan C organic tertinggi pada sampah umur 4 minggu sebesar 1,81%, Kadar bahan organic terendah pada sampah umur 10 minggu sebesar 1,41% dan bahan organic tertinggi pada sampah umur 4 minggu sebesar 3,11%, nilai rasio C/N terendah pada sampah umur 8 minggu sebesar 8,27 dan rasio C/N tertinggi pada sampah umur 2 minggu sebesar 15,88%. Dari hasil analisa kandungan urin sapi diperoleh data : nilai pH urin sapi umur 2,5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 5 tahun, kadar Nitrogen urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 2,5 tahun, kadar phosphor urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 2,5 tahun, kadar Kalium urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 2,5 tahun, nilai TDS urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 2,5 tahun, kadar C organik urin sapi umur 5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 2,5 tahun, nilai rasio C/N urin sapi umur 2,5 tahun lebih tinggi dari sapi umur 5 tahun. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemanfaatan air lindi (leachate) dan urin sapi sebagai pupuk cair dapat digunakan setelah sampah setelah umur 2 minggu. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan air lindi (leachate) dan urin sapi sebagai pupuk cair masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut, dengan pemilahan sampah terlebih dahulu dan penambahan additive alami.
Kata kunci : Air Lindi (leachate), Pengelolaan, Kemanfaatan