Tujuan dari penelitian ini untuk menyelidiki (1): Ada tidaknya perbedaan pengaruh variasi resistansi ballast resistor CDI terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997, (2) Ada tidaknya perbedaan pengaruh variasi putaran mesin terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997 (3) Ada tidaknya perbedaan pengaruh interaksi variasi resistansi ballast resistor CDI dan variasi putaran mesin terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Otomotif Politeknik Pratama Mulia Surakarta, metode yang dipakai adalah metode eksperimen. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan sistem pengapian sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampling “Purposive Sampling” dan sampel pada penelitian ini adalah unit CDI pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997 dengan 12 variasi perlakuan yang berbeda dan setiap perlakuan dilakukan perulangan sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 60 data. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan eksperimen terhadap sampel dan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan variansi analisis dua jalan setelah itu dilakukan uji komparasi ganda atau uji pasca anava, sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil perhitungan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dengan menggunakan metode Liliefors, dapat di simpulkan bahwa semua Lobs lebih kecil dari Ltabel pada taraf signifikan 1 %, jadi data yang diperoleh dari hasil penelitian ini secara keseluruhan berasal dari populasi berdistribusi normal. Sedangkan pada uji prasyarat analisis yaitu uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet, dapat disimpulkan bahwa semua X2obs lebih kecil dari X2tabel pada taraf signifikan 1%, sehingga kedua sumber (kolom dan baris) berasal dari populasi homogen. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan pada variasi resistansi ballast resistor CDI terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997, ini terlihat pada hasil uji F untuk anava dua jalan dimana Fobservasi = 18,05 > Ft = 5,08. (2). Ada perbedaan pengaruh yang sangat signifikan pada variasi putaran mesin terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997, ini terlihat pada hasil uji F untuk anava dua jalan dimana Fobservasi = 279,64 > Ft = 4,22. (3). Ada perbedaan pengaruh bersama (interaksi) antara variasi resistansi ballast resistor CDI dan variasi putaran mesin terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997, ini terlihat dari hasil uji F untuk anava dua jalan dimana Fobservasi = 28,29 > Ft = 3,20. Setelah dilakukan penelitian ini menunjukkan bahwa variasi resistansi ballast resistor CDI dan variasi putaran mesin berpengaruh terhadap perubahan derajat pengapian pada sepeda motor Honda Astrea Grand tahun 1997.