Abstrak


Kepuasan Perkawinan pada Pekerja Rumah Tangga di Perumahan Bale Agung Residence Sleman yang Menjalani Perkawinan Jarak Jauh Ditinjau dari Penerimaan Diri dan Kualitas Komunikasi


Oleh :
Dhiasinta Ismoyo Putri - G0110016 - Fak. Kedokteran

Feminisasi migrasi di Indonesia, terutama di sektor pekerja rumah tangga, semakin meningkat jumlahnya. Hal ini menempatkan para pekerja rumah tangga menjalani perkawinan jarak jauh yang erat dengan potensi konflik seperti kurangnya keintiman, perasaan sedih dan merasa bersalah tidak bisa mendampingi suami maupun anak, kekhawatiran adanya perselingkuhan, dan terbatasnya kesempatan berkomunikasi yang mengancam kepuasan perkawinan. Penerimaan diri dan kualitas komunikasi dinilai merupakan faktor-faktor yang mampu meningkatkan kepuasan perkawinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara penerimaan diri dan kualitas komunikasi dengan kepuasan perkawinan pada pekerja rumah tangga yang menjalani perkawinan jarak jauh.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Kriteria subjek penelitian ini adalah wanita yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga di Perumahan Bale Agung Residence Sleman, menjalani perkawinan jarak jauh, sudah memiliki anak, usia kronologis kurang dari 45 tahun, dan usia perkawinan lebih dari 5 tahun. Jumlah subjek adalah 30 orang. Alat ukur yang digunakan adalah skala kepuasan perkawinan dengan daya beda aitem 0,388 sampai dengan 0,751 dan koefisien reliabilitas 0,863, skala penerimaan diri dengan indeks daya beda aitem 0,362 sampai dengan 0,701 dan koefisien reliabiltas 0,810, dan skala kualitas komunikasi dengan indeks daya beda aitem antara 0,366 sampai dengan 0,691 dan koefisien reliabilitas 0,892.
Uji simultan memperoleh hasil Fhitung > Ftabel = 5,537 > 3,35 dan p-value = 0,01 (p < 0,05). Hal tersebut berarti ada hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan kualitas komunikasi dengan kepuasan perkawinan. Selanjutnya diperoleh juga nilai koefisien korelasi parsial r x1y = -0,132 dengan p-value = 0,495. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan perkawinan dengan penerimaan diri. Sementara nilai koefisien korelasi parsial r x2y = 0,493 dengan p-value = 0,007 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas komunikasi dengan kepuasan perkawinan. Koefisien determinasi R2 adalah sebesar 55,8% yang terdiri dari sumbangan efektif penerimaan diri dan kualitas komunikasi sebesar .
Kata Kunci : kepuasan perkawinan, penerimaan diri, kualitas komunikasi, pekerja rumah tangga, perkawinan jarak jauh