;

Abstrak


Eksperimentasi model pembelajaran discovery learning, problem based learning, dan think pair share dengan pendekatan saintifik terhadap kompetensi pengetahuan dan sikap sosial pada materi bangun ruang sisi datar ditinjau dari gaya belajar siswa kelas viii smp n di kabupaten Purworejo tahun ajaran


Oleh :
Ek Ajeng Rahmi Pinahayu - S851402012 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning (DL), Problem Based Learning (PBL), dan
Think Pair Share (TPS) dengan pendekatan saintifik terhadap kompetensi
pengetahuan dan sikap sosial siswa pada materi bangun ruang sisi datar ditinjau
dari gaya belajar siswa, yang dikategorikan menjadi visual, auditorial, dan
kinestetik.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental
semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri Kelas VIII
di Kabupaten Purworejo Tahun Ajaran 2014/2015. Ukuran sampel pada penelitian
ini adalah 283 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes
kompetensi pengetahuan, lembar observasi kompetensi sikap sosial, angket
kompetensi sikap sosial, dan angket gaya belajar. Pengujian hipotesis penelitian
menggunakan analisis multivariat dua jalan dengan sel tak sama.
Berikut kesimpulan pada penelitian ini. (1) Model pembelajaran DL
dengan pendekatan saintifik menghasilkan kompetensi pengetahuan yang lebih
baik daripada model pembelajaran PBL dan TPS dengan pendekatan saintifik, dan
model pembelajaran PBL dan TPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan
kompetensi pengetahuan yang sama. (2) Model pembelajaran DL dan TPS dengan
pendekatan saintifik menghasilkan kompetensi sikap sosial yang sama, serta
keduanya menghasilkan kompetensi sikap sosial yang lebih baik daripada model
pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik. (3) Kompetensi pengetahuan
siswa tipe visual lebih baik daripada tipe auditorial dan kinestetik, serta
kompetensi pengetahuan siswa tipe auditorial dan kinestetik sama. (4)
Kompetensi sikap sosial siswa tipe visual dan auditorial sama, kompetensi sikap
sosial siswa tipe visual lebih baik daripada kinestetik, serta kompetensi sikap
sosial siswa tipe auditorial dan kinestetik sama. (5) Pada model pembelajaran DL
dengan pendekatan saintifik, kompetensi pengetahun siswa tipe visual lebih baik
daripada auditorial, siswa tipe visual lebih baik daripada tipe kinestetik, dan siswa
tipe auditorial sama dengan kinestetik. Pada model pembelajaran PBL dan TPS
dengan pendekatan saintifik, kompetensi pengetahuan siswa tipe visual, auditorial,
dan kinestetik sama. (6) Pada model pembelajaran DL dan TPS dengan
pendekatan saintifik, kompetensi sikap sosial siswa tipe visual, auditorial, dan
kinestetik sama. Pada model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik,
kompetensi sikap sosial siswa tipe visual lebih baik daripada tipe auditorial,
kompetensi sikap sosial siswa tipe visual dan kinestetik sama, serta kompetensi
sikap sosial siswa tipe auditorial dan kinestetik sama. (7) Pada siswa tipe visual,
model pembelajaran DL dengan pendekatan saintifik menghasilkan kompetensi
pengetahuan yang lebih baik daripada PBL dan TPS dengan pendekatan saintifik,
serta model pembelajaran PBL dan TPS dengan pendekatan saintifik sama. Pada
siswa tipe auditorial dan kinestetik, model pembelajaran DL, PBL, dan TPS
dengan pendekatan saintifik menghasilkan kompetensi pengetahuan yang sama.
(8) Pada siswa tipe visual dan kinestetik, model pembelajaran DL, PBL dan TPS
dengan pendekatan saintifik menghasilkan kompetensi sikap sosial yang sama.
Pada siswa tipe auditorial, model pembelajaran DL dan PBL dengan pendekatan
saintifik menghasilkan kompetensi sikap sosial yang sama, model pembelajaran
DL dan TPS dengan pendekatan saintifik menghasilkan kompetensi sikap sosial
yang sama, serta model pembelajaran TPS dengan pendekatan saintifik
menghasikan kompetensi sikap sosial yang lebih baik daripada PBL dengan
pendekatan saintifik.
Kata Kunci: Discovery Learning, Problem Based Learning, Think Pair Share,
pendekatan saintifik, kompetensi pengetahuan, kompetensi sikap sosial, gaya
belajar.