Abstrak


Analisis resapan limpasan permukaan dengan lubang biopori dan kolam retensi di fakultas teknik UNS


Oleh :
Mochamad Zakky Yulianto - I0108119 - Fak. Teknik

Perubahan tata guna lahan berakibat pada limpasan permukaan yang semakin
besar , dan resapan air hujan sebagai suplai air tanah juga berkurang. Beberapa
upaya untuk meresapkan air limpasan hujan antara lain dengan lubang biopori dan
kolam retensi. Penelitian ini membahas besar resapan limpasan hujan ke dalam
tanah akibat lubang biopori dan kolam retensi. Hasil akhir yang diinginkan adalah
diketahuinya kondisi resapan limpasan hujan di Fakultas Teknik UNS dan
efektivitas lubang biopori dan kolam retensi untuk meresapkan air hujan ke dalam
tanah.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Analisis
kepanggahan data hujan dilakukan menggunakan uji RAPS (Rescaled Adjusted
Partial Sums. Analisis dilakukan dengan panjang data hujan 24 tahun dengan 5
stasiun hujan. Pengujian validitas distribusi hujan menggunakan metode Smirnov
Kolmogorov. Pembuatan Lubang biopori pada saluran drainase dengan jarak antar
lubang 1 m dengan diameter ± 10 cm dan kedalaman ± 1 meter. Kolam retensi
dibuat pada hilir saluran drainase Fakultas Teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa limpasan hujan yang meresap ke tanah di
Fakultas Teknik pada kondisi existing sebesar 1155,217 m3/hari. Pembuatan
lubang biopori dapat meresapkan limpasan permukaan di Fakultas Teknik sebesar
1426,35 m3/hari.Terjadi peningkatan resapan setelah pembuatan lubang biopori
23,41 % dari resapan kondisi existing. Pembuatan kolam retensi dapat meresapkan
limpasan hujan di Fakultas Teknik sebesar 1151,59 m3/dtk. Terjadi penurunan
resapan setelah pembuatan kolam retensi 0,314 % dari resapan kondisi existing.
Kolam retensi tidak efektif dibuat di Fakultas Teknik UNS, karena jenis tanah
lempung di Fakultas Teknik UNS yang telah jenuh memiliki infiltrasi konstan
sangat kecil.
Kata Kunci: Lubang Biopori, Kolam retensi, debit limpasan, infiltrasi