Abstrak


Kelayakan Sistem Evakuasi Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman (Studi Kasus : KRB Gunung Merapi – Kabupaten Sleman– DIY)


Oleh :
Dicky Setya Adi Wibowo - I0608025 - Fak. Teknik

ABSTRAK
Sistem evakuasi kawasan rawan bencana (KRB) letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman dalam kaitannya dengan infrastruktur memiliki beberapa komponen evakuasi, yaitu sistem peringatan dini, titik kumpul, jalur evakuasi, rute evakuasi, komunikasi dan transportasi, dan barak pengungsian. Peran Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan sistem evakuasi kepada pengungsi yang masuk ke dalam skenario evakuasi masih terdapat beberapa kekurangan, diantaranya jalan evakuasi mengalami kerusakan, jalur evakuasi melewati jembatan sungai, masyarakat belum mendengarkan sirine peringatan dini, dan kondisi di barak pengungsian sangat padat. Berdasarkan fenomena tersebut, maka “bagaimanakah kelayakan sistem evakuasi kawasan rawan bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman?”. Sehingga dapat mengetahui karakteristik dari KRB Gunung Merapi,  kapasitas pelayanan yang diberikan dari setiap komponen dari sistem evakuasi KRB Gunung Merapi, dan kelayakan sistem evakuasi KRB Gunung Merapi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, metode kualitatif dengan skoring sedangkan kualitatif memahami sekelompok orang dengan megajukan pertanyaan-pertanyaan. Analisis yang digunakan dalah analisis kapasitas dan analisis kelayakan sistem evakuasi. Hasil analisis kondisi layak bila skor mencapai 100%,  beberapa komponen yaitu sistem peringatan dini bernilai 49%, titik kumpul bernilai 96,2%, jalur evakuasi bernilai 88,7 %, rute evakuasi bernilai 100%, komunikasi dan transportasi 51,8 %, dan barak pengungsian bernilai 60,7 %,  dari pengungsi yang masuk ke dalam skenario evakuasi letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman. Kemudian dihitung rata-rata dari nilai total komponen didapat nilai 75%, hasilnya diketahui sistem evakuasi KRB Gunung Merapi belum layak.
ABSTRACT
Evacuation system in Mount Merapi eruption area consist of evacuation component, such early warning system, meeting point, evacuation lane, evacuation route, barrack, communication and transportation. The role of the goverment is to give services for refugees who live in scenario evacuation area. But there are some constrains, for example damaged road, evacuation lane crossover the bridge, people don’t heard the early warning system and high density of barracks. Based on those phenomenons, this research objected is to measure the feasibility of Mount Merapi evacuation system in Sleman district by using qualitative and quantitative method. The results of this research, some of evacuation systems don’t have perfect score. Early warning system has score 49%,  meeting point score 96,2%, evacuation lane 88,7%, evacuation route 100%, barracks 60,7%, transportation and communication 51,8%. From that components, the average score is 75% which means the system of evacuation in Mount Merapi Eruption Area not feasible yet.