Abstrak


Hubungan debu dengan fungsi paru pada pekerja pengecoran logam di pt. x ceper Klaten


Oleh :
Muhammad Syaiful Maulana - R0211034 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Industri pengecoran logam merupakan industri peleburan logan
yang mempunyai dampak menghasilkan banyak debu dari proses produksi.
Akibatnya apabila debu terhirup oleh pekerja maka dapat mengganggu pernafasan
pada pekerja. Debu dari proses produksi cenderung menyebabkan gangguan
fungsi paru. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan debu dengan
fungsi paru pada pekerja.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain
cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling.
Populasi adalah seluruh pekerja pengecoran logam di Ceper Klaten berjumlah 38
orang. Penelitian ini menggunakan High Volume Sampler, dan Spirometri. Teknik
analisis data yang digunakan adalah uji statistik Korelasi Kontingensi.
Hasil : Diketahui responden pada bagian finishing sebanyak 15 responden
ternyata pekerja yang fungsi paru normal sebanyak 13.34 %, yang mengalami
gangguan fungsi paru obstruktif 20.00 %, yang mengalami gangguan fungsi
restriktif sebanyak 33.33 %, sedangkan gangguan fungsi paru mixed sebanyak
33.33 %. Sedangkan bagian pencetakan terdapat 23 responden. Pekerja yang
fungsi paru normal sebanyak 47.82 %, gangguang fungsi paru obstruktif 8.69 %.,
gangguan fungsi paru restriktif 39.14 %, sedangkan yang mengalami gangguan
fungsi paru mixed 4.35 %. Berdasarkan hasil uji statistik Korelasi Kontingensi
antara debu dengan fungsi paru nilai p sebesar 0.030 dan juga di dapat r = 0.437.
Simpulan : Ada hubungan yang bermakna antara debu dengan fungsi paru
dengan nilai p = 0.030 dan juga di dapat r = 0.437.
Saran : Pekerja yang mengalami gangguan fungsi paru dilakukan pemeriksaan
terhadap dokter. Pemberian masker terhadap pekerja untuk meminimalisir.
Kata Kunci : Debu, Gangguan Fungsi Paru, Pengecoran Logam