Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh model flipped classroom dan discovery learning terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen, (2) perbedaan pengaruh kemandirian belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen (3) interaksi antara model pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Sragen.
Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental, dimana penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Sragen dan SMP Negeri 1 Sidoharjo. Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMP Negeri di Kabupaten Sragen kelas VII. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes dan metode non tes, yaitu tes prestasi belajar matematika dan angket kemandirian belajar. Teknik analisis data menggunakan Analisis Variansi Dua Jalan, dengan uji prasyarat menggunakan uji-t, uji normalitas dan uji homogenitas dengan taraf signifikansi 0,05.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) H0A ditolak dan H1A diterima yang artinya terdapat pengaruh antara model flipped classroom dan discovery learning terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dari Fobs: 13,92 > Ftabel: 4,00 (2) H0B ditolak dan H1B diterima yang artinya terdapat pengaruh antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa. Hal ini dibuktikan dari Fobs: 5,65 > Ftabel: 4,00 (3) H0AB ditolak dan H1AB diterima artinya terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemandirian belajar, Hal ini dibuktikan dari Fobs: 7,09 > Ftabel: 4,00
Kata kunci: model flipped classroom, model discovery learning, kemandirian belajar, prestasi belajar matematika
