;

Abstrak


Hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal


Oleh :
Tiara Fatma Kumala - S021308085 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang : Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi seorang wanita yang rentan berisiko terjadi gangguan psikologis. Prevalensi depresi antenatal lebih tinggi dibanding masa lainnya. Depresi antenatal memicu perubahan pembuluh darah dan peningkatan resistensi arteri uterina yang sama halnya terjadi pada kasus preeklampsia. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal serta faktor-faktor yang mempengaruhi di RSI Sunan Kudus.
Subyek dan Metode : Jenis penelitian ini adalah kohort retrospektif. Subyek penelitian sebanyak 75 ibu hamil yang diambil dengan metode fixed exposure sampling di RSI Sunan Kudus. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengukuran depresi menggunakan The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Teknik analisis data menggunakan analisis regresi logistik.
Hasil: Terdapat hubungan antara kejadian preeklampsia (OR=0,44; CI=95%; 0,11-1,75; p=0,249), umur (OR=1,55; CI=95%; 0,29-8,10; p=0,599), paritas (OR=0,33; CI=95%; 0,09-1,19; p=0,092), pendidikan (OR=0,42; CI=95%; 1,10-1,74; p=0,236), pendapatan (OR=0,26; CI=95%; 0,08-0,88; p=0,031), dukungan sosial (OR=0,06; CI=95%; 0,00-0,63; p=0,019) dan risiko depresi antenatal.
Kesimpulan : Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan yang secara statistik signifikan antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal. Hasil penelitian memang menunjukkan hubungan yang terbalik antara kejadian preeklampsia dan risiko depresi antenatal. Hasil analisis tentang hubungan kejadian preeklampsia dan depresi antenatal tersebut telah mengendalikan faktor perancu umur, paritas, pendidikan, pendapatan, dan dukungan sosial.
Kata Kunci : preeklampsia, umur, paritas, pendidikan, pendapatan, dukungan sosial, depresi antenatal