;

Abstrak


Eksperimentasi model problem based learning, think aloud pairs problem solving dan group investigation dengan pendekatan saintifik ditinjau dari konsep diri dan kreativitas belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas viii smp n se-kabupaten Sragen tahun pelajaran 2014-2015


Oleh :
Aulia Ar Rakhman Awaludin - S851402005 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik, pembelajaran dengan model pembelajaran PBL dengan pendekatan saintifik (PBL-S), TAPPS dengan pendekatan saintifk (TAPPS-S), atau GI dengan pendekatan saintifik (GI-S), (2) manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik, siswa yang memiliki konsep diri positif atau negatif, (3) manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik, siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi, sedang, atau rendah, (4) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik, siswa yang memiliki konsep diri positif atau negatif, (5) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik, siswa yang memiliki tingkat kreativitas belajar tinggi, sedang, atau rendah, (6) pada siswa yang memiliki masing-masing tingkat konsep diri siswa, manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik, siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi, sedang, atau rendah, (7) pada masing-masing model pembelajaran untuk masing-masing tingkat konsep diri siswa, manakah yang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang lebih baik, siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi, sedang, atau rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×2×3. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N Se-Kabupaten Sragen TP. 2014/2015. Teknik pengumpulan sampel menggunakan stratifed cluster random sampling dan diperoleh SMP N 1 Gemolong dari kategori tinggi, SMP N 1 Kalijambe dari kategori sedang, dan SMP N 1 Sumberlawang dari kategori rendah. Data yang dikumpulkan nilai UAS semester ganjil TP. 2014/2015 pada pelajaran matematika menggunakan metode dokumentasi, konsep diri dan kreativitas belajar siswa menggunakan metode angket dan kemampuan pemecahan masalah matematika menggunakan metode tes. Uji prasyarat analisis variansi (anava) terdiri dari uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan
anava satu jalan dengan sel tak sama dan uji hipotesis menggunakan anava tiga jalan dengan sel tak sama pada taraf signifikansi 0.05.
Hasil Penelitian ini adalah: (1) pembelajaran yang menggunakan model PBL-S menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sama dengan model TAPPS-S, serta keduanya menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang lebih baik daripada siswa dengan model GI-S, (2) siswa dengan kategori konsep diri positif menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang lebih baik daripada siswa dengan kategori konsep diri negatif (3) Siswa dengan kategori kreativitas belajar tinggi menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika lebih baik daripada siswa dengan kategori kreativitas sedang dan rendah, Namun Siswa dengan kategori kreativitas belajar sedang dan rendah menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama, (4) Pada masing-masing model pembelajaran siswa dengan kategori konsep diri positif dan negatif mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama, (5) pada siswa model PBL-S dan GI-S dengan kreativitas tinggi, sedang, rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama, pada siswa model TAPPS-S adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan kategori kreativitas tinggi dan rendah, sedangkan bila dilihat dari kreativitas tinggi untuk masing-masing model sama dan adanya perbedaan antara model PBL-S dan GI-S yang menghasilkan kemampuan pemecahan masalah matematika kreativitas tinggi, antara masing-masing model untuk siswa kreativitas sedang mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama serta antara masing-masing model untuk siswa kreativitas rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama, (6) Siswa dengan konsep diri positif dengan kreativitas tinggi, sedang dan rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama, serta Siswa dengan konsep diri negatif dengan kreativitas tinggi, sedang dan rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama, (7) pada masing-masing model siswa yang memiliki kategori konsep diri positif dan negatif dengan kreativitas tinggi, sedang dan rendah mempunyai kemampuan pemecahan masalah matematika yang sama.
Kata kunci: PBL, TAPPS, GI, Pendekatan Saintifk, Konsep Diri Siswa, Kreativitas Belajar.