Abstrak


Surat Kabar Harian Sinar Baroe sebagai Media Propaganda Jepang pada Tahun 1942-1943


Oleh :
Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti - C0509028 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang seberapa pentingnya peran surat kabar harian Sinar Baroe sebagai media propaganda Jepang di kota Semarang pada masa awal pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1943. Di awal kedatangannya, Jepang sudah menyiapkan strategi untuk dapat bertahan cukup lama di bumi nusantara, salah satunya Propaganda. Propaganda yang dilakukan tak hanya di satu bidang saja, melainkan di berbagai bidang, mulai dari film, pertunjukan kesenian dan surat kabar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja materi-materi propaganda tersebut dan membandingkan antara propaganda yang diangkat menjadi berita dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat.
Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu Heuristik (pengumpulan sumber), Kritik Sumber (Kritik Intern dan Kritik Ekstern), Interpretasi penulis dan yang terakhir Historiografi. Sumber didapat dengan menggunakan studi pustaka, dan dokumen-dokumen resmi yang diterbitkan oleh Pemerintah Jepang yaitu berupa lembaran maklumat dan undang-undang Kan-Po, serta surat kabar Sinar Baroe.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa apa yang diberitakan dalam surat kabar memilihi keterkaitan yang cukup erat. Salah satu contohnya mengenai pendidikan, surat kabar menyebarluaskan mengenai diadakannya sekolah-sekolah baru, dengan begitu minat orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka mulai meningkat. Dengan adanya surat kabar ini, sedikit banyak member dampak kepada masyarakat pada masa itu.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah surat kabar pada masa itu sebagai alat propaganda, dimana hal inilah yang membedakan masa pendudukan Jepang dengan Belanda. Melalui propaganda, Jepang berusaha untuk merubah pandangan rakyat Indonesia kepada Jepang, bahwa Jepang bukanlah penjajah, namun saudara tua sesama negara Asia. Dengan berubahnya pandangan rakyat Indonesia kepada Jepang, semakin mempermudah Jepang untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu untuk membangun Asia Timur Raya, di bawah kekuasaan Jepang.
ABSTRACT
This research discusses the importance of the role of the daily newspaper SinarBaroe as Japanese propaganda media in the city of Semarang in the early days of the Japanese occupation in Indonesia in 1942-1943. At the beginning of his arrival, Japan has set a strategy to survive long enough in this archipelago, one of which Propaganda. Propaganda is done not just in one area, but in a variety of fields, ranging from the film, performing arts and newspapers. The purpose of this research was to find out what the propaganda materials and comparing between propaganda that is newsworthy to the fact that occur in society
In line with the objectives of the research, this research used methods of historical research that is Heuristics (collection of sources), Criticism Source (Internal Criticism and Criticism External), Interpretation and the last author Historiography. Source obtained by using literature, and official documents issued by the Government of Japan in the form of sheets edicts and laws Kan-Po, as well as newspaper SinarBaroe.
These results indicate that what was reported in the newspapers have fairly close relationship. One example on education, newspaper disseminate the holding of new schools, so the interest of parents to educate their children began to increase. With the existence of this newspaper, a little more impact to the community members at that time.
The conclusion that can be drawn from this research is the newspaper at that time as a propaganda tool, whereby it is this which distinguishes the Japanese occupation in the Netherlands. Through propaganda, Japan tried to change the view of the people of Indonesia to Japan, that the Japanese are not invaders, but the older brother of fellow Asian countries. With a changed view of the people of Indonesia to Japan, Japanese increasingly easier to reach his goal, which is to build East Asia, under Japanese rule.