Abstrak


Kajian ekstrak kencur, daun mimba, daun cengkeh dan cara aplikasinya terhadap insidensi serangan patogen penyakit busuk pangkal batang (bpb) (phytophtora capsici leoninemend alizade and tsao) tanaman lada


Oleh :
Varida Afifah Kusniati - - Fak. Pertanian

ABSTRAK KAJIAN EKSTRAK KENCUR, DAUN MIMBA, DAUN CENGKEH DAN CARA APLIKASINYA TERHADAP INSIDENSI SERANGAN PATOGEN PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) (Phytophtora capsici Leoninemend Alizade and Tsao) TANAMAN LADA 1) Tanaman lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu sumber devisa negara sektor non migas. Rendahnya produktivitas lada disebabkan beberapa faktor, antara lain rawannya terserang penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan jamur Phytophtora capsici L. Saat ini dalam perdagangan internasional kekhawatiran konsumen terhadap residu pestisida dan kontaminasi mikroba penghasil aflatoksin mulai meningkat. Maka dibutuhkan suatu teknik pengendalian penyakit yang lebih aman dan bebas residu kimia, yaitu pengendalian penyakit dengan pestisida nabati. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kencur, daun mimba dan daun cengkeh dalam formulasi cair dan padat terhadap insidensi serangan jamur P. capsici pada tanaman lada dan memperoleh pestisida nabati yang paling efektif dalam menekan insidensi serangan jamur P. capsici pada tanaman lada. Pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian UNS dan lahan desa Sukosari kelurahan Mulur kecamatan Bendosari kabupaten Sukoharjo, ketinggian 110 m dpl dan kelembaban 72%. Mulai bulan Maret 2008 sampai November 2008. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari satu faktor yang terdiri dari 6 taraf perlakuan pestisida nabati dengan tiga kali ulangan, tiap 1 ulangan terdiri dari 2 tanaman: E1P (Kencur formulasi padat), E2P (Daun Mimba formulasi padat), E3P (Daun Cengkeh formulasi padat), E1C (Kencur formulasi cair), E2C (Daun Mimba formulasi cair), E3C (Daun Cengkeh formulasi cair), variabel pengamatan meliputi: insidensi penyakit yang dilakukan selama pengamatan, jumlah daun, berat basah total tanaman dan berat kering total tanaman yang dilakukan pada akhir pengamatan (setelah 3 bulan pengamatan). Data dianalisis dengan uji F taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam pestisida nabati tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pengamatan. Meskipun secara statistik tidak berpengaruh (karena kurangnya sampel) tetapi perlakuan menunjukkan kecenderungan. Perlakuan pestisida nabati cengkeh cair dosis 25 ml/polibag menunjukkan nilai insidensi penyakit terendah (16.67 %) Perlakuan pestisida nabati daun cengkeh formula cair menghasilkan nilai rata-rata tertinggi pada jumlah daun dan pestisida nabati daun cengkeh formula padat menghasilkan nilai rata-rata tertinggi pada berat kering total tanaman.