Abstrak


Penerimaan Diri Ditinjau dari Kecerdasan Spiritual dan Keintiman Suami Istri pada Penderita Psoriasis Vulgaris di MM Clinic Surakarta


Oleh :
Endah Ayu Pamungkas - G0111027 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri. Besarnya sikap positif ini berbeda pada setiap individu karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi diantaranya adalah kecerdasan spiritual dan faktor eksternal adalah keintiman suami istri. Penelitian ini memfokuskan pada penerimaan diri pada penderita psoriasis vulgaris.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dan keintiman suami istri dengan penerimaan diri, hubungan antara kecerdasan spiritual dengan penerimaan diri, dan hubungan antara keintiman suami istri dengan penerimaan diri pada penderita psoriasis vulgaris di MM Clinic Surakarta.
Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang akhirnya diperoleh 37 sampel. Salah satu kriterianya adalah penderita psoriasis vulgaris di MM Clinic yang sudah menikah. Alat ukur yang digunakan adalah modifikasi dari tiga skala pada jurnal internasional yaitu Skala Penerimaan Diri SAS-EB oleh Morgado (2014) dengan reliabilitas 0,72 dan validitas 0,69-0,74; Skala Kecerdasan Spiritual ISIS oleh Amram dan Christopher (2008) dengan reliabilitas 0,97 dan validitas 0,94-0,98; dan Skala Keintiman PAIR oleh Schaefer dan Olson (1981) dengan reliabilitas 0,76 dan validitas 0,70-0,77. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dan keintiman suami istri dengan penerimaan diri dengan koefisien korelasi sebesar R = 0,654; p = 0,000 (p < 0,05). Secara parsial, terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan penerimaan diri, dengan nilai signifikansi 0,010 (p < 0,05). Terdapat hubungan positif yang signifikan pula antara keintiman suami istri dengan penerimaan diri, dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05). Sumbangan variabel kecerdasan spiritual dan keintiman suami istri atas penerimaan diri sebesar 42,7%. Besar sumbangan efektif kecerdasan spiritual terhadap penerimaan diri sebesar 1,65% dan sumbangan efektif keintiman suami istri terhadap penerimaan diri sebesar 63,75%.
Kata kunci: penerimaan diri, kecerdasan spiritual, keintiman.

ABSTRACT
Department of Psychology, Medical Faculty
Sebelas Maret University, Surakarta
Self-acceptance is positive attitude to him/herself. This positive attitude size is different in each individual because it is affected by internal and external factors. Internal factor affecting is spiritual intelligence and external factor is husband-wife intimacy. This research focused on self-acceptance in psoriasis vulgaris patients.
This study aimed to find out the relationship of spiritual intelligence and husband-wife intimacy to self-acceptance, the relationship of spiritual intelligence to self-acceptance, and the relationship of husband-wife intimacy to self-acceptance in psoriasis vulgaris patients in MM Clinic of Surakarta.
The sampling technique used was purposive sampling one obtaining 37 samples. One criterion was psoriasis vulgaris patients who had gotten married. Measuring instruments used is a modification of the three scale from international journals were Self-Acceptance SAS-EB Scale from Morgado (2014) with reliability of 0,72 and validity of 0,69-0,74; and Spiritual Intelligence ISIS Scale from Amram and Christopher (2008) with reliability of 0,76 and validity of 0,94-0,98; and Intimacy PAIR Scale from Schaefer dan Olson (1981) with reliability of 0,76 and validity of 0,70-0,77. The data obtained was analyzed using a multiple regression analysis technique.
The result of research showed that there was a positive significant relationship of spiritual intelligence and husband-wife intimacy to self-acceptance with correlational coefficient R = 0,654; p = 0,000 (p < 0.05). Partially, there was a positive significant relationship of spiritual intelligence to self-acceptance at significance level 0,010 (p < 0,05). There was a positive significant relationship of husband-wife intimacy to self-acceptance at significance level 0,000 (p < 0,05). The contribution of spiritual intelligence and husband-wife intimacy variables to self-acceptance was 42,7%. The effective contribution size of spiritual intelligence to self-acceptance was 1,65% and that of husband-wife intimacy was 63,75%.
Keywords: self-acceptance, spiritual intelligence, intimacy.