Abstrak
Uji patogenisitas iridovirus pada ikan kerapu lumpur (Epinephelus bleekeri Vaillant) dan deteksi dengan metode histopatologi dan polymerase chain reaction (PCR)
Oleh :
Delima Susanti Roesyat - - Fak. MIPA
Iridovirus merupakan salah satu jenis virus yang dikenal menjadi penyebab utama kematian pada ikan kerapu budidaya. Infeksi iridovirus pada ikan kerapu budidaya menyebabkan penyakit “ kerapu tidur “ atau Grouper Sleepy Disease Iridovirus (GSDIV). Infeksi virus ini menyebabkan kematian massal hanya dalam jangka waktu beberapa hari – minggu, setelah ikan yang terinfeksi menunjukkan terjadinya gejala klinis. Pada tahun 2000 terjadi kematian massal pada ikan kerapu E. bleekeri di Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut (BBRPBL) Gondol-Bali.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat patogenisitas iridovirus pada ikan kerapu E. bleekeri dan mengetahui bentuk kerusakan organ lien dan ren ikan kerapu E. bleekeri yang terinfeksi iridovirus, yang merupakan organ sasaran infeksi virus ini. Ikan kerapu E. bleekeri yang digunakan mempunyai rata-rata berat badan 51.71 gr dan panjang rata-rata 15.5 cm. Masing-masing 10 ekor ikan uji diberi perlakuan dengan menyuntikkan inokulum iridovirus secara intramuskular sebanyak 1 ml / kg barat badan (BB) dengan konsentrasi: A) tanpa pengenceran, B) pengenceran 10-4, dan C) kontrol (Phosphate Buffered Saline). Pengamatan dilakukan selama 21 hari terhadap gejala klinis serangan iridovirus dan mortalitas harian. Bentuk kerusakan jaringan (lien dan ren) dilakukan secara histopatologi. Deteksi iridovirus dilakukan dengan teknik PCR menggunakan primer spesifik. Uji patogenisitas iridovirus pada ikan kerapu E. bleekeri dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 ulangan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gejala klinis seperti nafsu makan yang berkurang, pergerakan renang yang lemah dan tidak berorientasi serta berdiam diri di dasar bak dengan keadaan berbaring pada salah satu sisi tubuh, mulai terlihat pada hari ke 7 – 8 setelah infeksi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat mortalitas ikan kerapu E. blekeri pada perlakuan A) 10 %; perlakuan B) 36.67 %; dan C) 0.0 %, dan masing-masing hasil perlakuan tersebut berbeda nyata secara statistik (P<0.05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iridovirus bersifat patogen pada ikan kerapu E. bleekeri. Hasil deteksi virus dengan PCR menunjukkkan bahwa ikan kerapu E. bleekeri yang mati baik pada perlakuan A maupun pada perlakuan B positif terinfeksi iridovirus. Secara histopatologi menunjukkan bahwa ikan uji yang sakit, mengalami kerusakan pada sel-sel lien (spleenomegaly).dan rennya, yang diikuiti dengan terjadinya nekrosis sel.
Kata kunci : iridovirus, E. bleekeri, spleenomegaly, lien, ren.