Abstrak


Hubungan Antara Ibu Hamil Sebagai Perokok Pasif dengan Skor Apgar Bayi Baru Lahir pada Persalinan dengan Induksi di RSUD Kota Surakarta


Oleh :
Nadia Nurfauziah - G0012143 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Latar Belakang: Rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di
dunia. Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbanyak dan
juga memiliki angka perokok pasif yang tinggi. Asap rokok mengandung senyawa
kimia berbahaya bagi ibu hamil dan janin di antaranya adalah nikotin dan
karbonmonoksida (CO). Kedua zat ini dapat menurunkan aliran darah
uteroplasenta dan mengganggu pengangkutan oksigen dari ibu ke janin. Hal ini
dapat berlanjut menjadi gangguan nafas yang menyebabkan skor APGAR bayi
baru lahir rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
hubungan antara ibu hamil sebagai perokok pasif dengan skor APGAR bayi baru
lahir pada persalinan dengan induksi di RSUD Kota Surakarta.
Metode Penelitian : Penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan
case control. Subjek penelitian adalah semua pasien bersalin pervaginam dengan
induksi dan bayi baru lahir di RSUD Kota Surakarta. Sampel yang digunakan
sebanyak 43 orang, terdiri atas 15 pasien dengan skor APGAR < 7 dan 28 pasien
dengan skor APGAR ≥ 7. Sampel diambil secara fixed-disease sampling dengan
kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan rekam
medik dan wawancara yang dipandu dengan kuesioner perokok pasif. Data skor
APGAR dan status perokok pasif yang diperoleh dianalisis dengan uji chi square
menggunakan program SPSS 22.0 for Windows.
Hasil Penelitian : Ibu hamil sebagai perokok pasif memiliki odds 4,22 kali lebih
besar untuk melahirkan bayi dengan skor APGAR < 7 daripada ibu hamil bukan
perokok pasif (OR = 4,22; CI 95%; 1,11-16,04; p = 0,034).
Simpulan Penelitian : Terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil
sebagai perokok pasif dengan skor APGAR bayi baru lahir pada persalinan
dengan induksi di RSUD Kota Surakarta. Ibu hamil sebagai perokok pasif
memiliki odds lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan skor APGAR < 7.
Kata kunci : ibu hamil, perokok pasif, skor APGAR, induksi
ABSTRACT
Background: Smoking is one of the leading causes of death. Indonesia is in the
third state with the highest number of active smoker and also has a high number
of passive smokers. Ciggarette smoke contains many dangerous chemical
substances for pregnant women and fetal such as nicotine and carbon monoxide.
These substances decrease blood flow in uteroplacental vessel and disruption
oxygen transfer from mothers to fetal. These can cause low APGAR score in the
newborn. This research aims to know the relationship between passive smoker in
pregnancy and APGAR score of the newborn on Induced Labour in RSUD Kota
Surakarta.
Methods: This research was an observational analytic research with case control
approach. The subjects were all women who had induced vaginal delivery and the
newborns in RSUD Kota Surakarta. Total 43 subjects were divided into 15
subjects with APGAR score < 7 and 28 subjects with APGAR score ≥ 7. Data
sampling methods used fixed-disease sampling with inclusion and exclusion
criteria. Data was collected by using medical records and interviewing subjects
with quetionnaire of passive smoker. APGAR score and passive smoker status
data was analyzed by Chi Square test using SPSS 22.0 for Windows.
Results: Passive smoker in pregnancy had 4,22 higher odds of delivering infants
with APGAR score < 7 than non passive smoker (OR = 4,22; CI 95%; 1,11-16,04;
p = 0,034).
Conclusion: There was significant relationship between passive smoker in
pregnancy and APGAR score of the newborn on induced labour in RSUD Kota
Surakarta. Passive smoker in pregnancy had a higher odds of delivering infants
with APGAR score < 7.
Key words: passive smoker, pregnancy, APGAR score, induction