Abstrak
Analisis usaha produksi kerajinan gerabah di kabupaten Bantul tahun 2002
Oleh :
Tinuk Watiningsih - F0198016 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui pengaruh variabel modal, tenaga kerja, bahan baku, dan bahan penolong terhadap nilai produksi kerajinan gerabah di Kabupaten Bantul. Kedua, untuk mengetahui apakah kombinasi masukan modal, tenaga kerja, bahan baku, dan bahan penolong memenuhi kriteria efisiensi ekonomis Ketiga, untuk mengetahui penggolongan skala hasil usaha , dan keempat, untuk mengetahui kategori usaha produksi kerajinan gerabah di Kabupaten Bantul. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan yang dialami oleh pengrajin gerabah terutama di bidang keahlian baik teknis maupun manajerial, di bidang pemasaran, dan di bidang permodalan.
Penelitian ini mengambil sampel 100 pengrajin gerabah di Kabupaten Bantul dengan metode stratified proportional random sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda double log yang disertai uji statistik dan uji asumsi klasik dan menggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas.
Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan adanya pengaruh yang positif dari variabel modal, tenaga kerja, bahan baku, dan bahan penolong pada tingkat signifikansi 5% terhadap nilai produksi kerajinan gerabah. Untuk pengujian secara statistik baik uji t maupun uji F menunjukkan hasil yang signifikan pada taraf 5%, sedangkan dalam pengujian asumsi klasik, tidak terdapat penyimpangan baik multikolinearitas, heteroskedastisitas, ataupun autokorelasi.
Hasil yang didapatkan dari analisis data yang menggunakan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas adalah bahwa masukan modal, tenaga kerja, bahan baku, dan bahan penolong berada dalam kondisi yang belum memenuhi kriteria efisiensi ekonomis. Dalam hal skala usaha, produksi kerajinan gerabah di Kabupaten Bantul termasuk dalam kategori skala usaha yang bertambah (increasing return to scale) dan termasuk dalam padat karya.
Dari hasil yang didapatkan, diharapkan kepada para pengrajin untuk meneruskan dan lebih mengembangkan produksi dengan menambah penggunaan masukan modal, tenaga kerja, bahan baku, dan bahan penolong serta meningkatkan kreativitas model gerabah dan mengikuti pembinaan dan pelatihan. Dan untuk instansi pemerintah terkait terutama Deperindagkop diharapkan untuk meningkatkan koordinasi jadwal pembinaan dengan instansi lain dengan lebih baik, menambah dan memperbaiki fasilitas umum seperti pelebaran dan pengerasan jalan, pengadaan kendaraan umum menuju tempat produksi kerajinan gerabah, serta pembuatan sumber informasi tentang produksi kerajinan gerabah di Kabupaten Bantul.