Abstrak


Perbedaan pH Saliva Sebelum dan Sesudah Berkumur dengan Larutan Teh Putih dan Teh Hijau


Oleh :
Dahniar Rizki Fahriani - G0012049 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Latar Belakang: Teh putih dan teh hijau dilaporkan memiliki kandungan EGCG yang bersifat bakteriostatik dan bakterisid, sehingga dapat mereduksi produksi asam. Teh putih juga mempunyai senyawa myricetin triglycoside yang berefek antimikroba dan tidak ditemukan pada jenis teh lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan teh putih dan teh hijau.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan pretest and posttest without control group design. Sampel berasal dari Mahasiswa FK UNS angkatan 2012-2014 yang dipilih dengan teknik purposive quota sampling sebanyak 34 orang. Sampel dibagi secara simple random sampling menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok teh putih dan teh hijau. Masing-masing sampel mengeluarkan saliva pada pagi hari dan diukur pH saliva awal, kemudian kelompok 1 berkumur dengan teh putih 20 ml selama 60 detik dan kelompok 2 berkumur dengan teh hijau 20 ml selama 60 detik. Setelah itu, saliva dikeluarkan lagi dan diukur sebagai pH saliva akhir. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Two Way (Within-Between) ANOVA, dengan perbedaan dikatakan signifikan bila p < 0,05.
Hasil Penelitian: Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara pH saliva sebelum dan sesudah masing-masing kelompok perlakuan dengan berkumur larutan teh putih maupun teh hijau (p < 0,000). Perbedaan pH saliva sebelum dan sesudah berkumur antara kelompok teh putih dan kelompok teh hijau menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p = 0,981).
Simpulan Penelitian: Berkumur dengan larutan teh putih dan teh hijau sama-sama dapat meningkatkan pH saliva.
Kata Kunci    : pH saliva, teh putih, teh hijau, berkumur
ABSTRACT
Background: White and green tea contains EGCG which is reported has bacteriostatic and bactericidal activity, thereby reducing the production of acid. White tea also has myricetin triglycoside compounds which is has antimicrobial effect and not found in the other types of tea. This study aims to determine whether there are differences in salivary pH before and after rinsing with white and green tea solution.
Methods: This research was a quasi experimental with the pretest and posttest without control group design type. The samples were 34 people of medical students of UNS batch 2012-2014 chosen by purposive quota sampling technique. The samples were divided by simple random sampling technique into 2 groups, ie white tea group and green tea group. Every sample was taken out their saliva in the morning and early salivary pH was measured, then the first group rinsing with 20 ml white tea solution for 60 seconds and second group rinsing with 20 ml green tea solution for 60 seconds. After that, saliva was taken out again and measured as the final salivary pH. The collected data were analyzed with statistical Two Way (Within-Between) ANOVA test, the difference would be significant if p < 0.05.
Results: This research showed that there were significant differences between salivary pH before and after each treatment group with the rinsing of white or green tea solution (p < 0.000). Differences in salivary pH before and after rinsing between white tea group and green tea group showed no significant difference (p = 0.981).
Conclusion: Rinsing with white and green tea solution could increase salivary pH equally.
Keywords: salivary pH, white tea, green tea, rinsing