;

Abstrak


Eksperimentasi model problem based learning (pbl) dan model kooperatif tipe teams games tournament (tgt) pada materi dimensi tiga ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif (kbk) siswa kelas x sma negeri se-kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2014/2015


Oleh :
Nanda Noor Fadjrin - S851402040 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang menghasilkan
prestasi belajar lebih baik antara model PBL, TGT atau DI; (2) manakah yang
mempunyai pretasi belajar lebih baik, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif
tinggi, sedang atau rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran,
manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, siswa dengan kemampuan
berpikir kreatif tinggi, sedang atau rendah; dan (4) pada masing-masing
kemampuan berpikir kreatif, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih
baik, model PBL, TGT atau DI.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain
faktorial 3 × 3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
Negeri di Kabupaten Purbalingga tahun pelajaran 2014/2015. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 277 siswa, yang diambil secara stratified cluster random
sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes
berpikir kreatif dan tes prestasi belajar matematika. Pengujian hipotesis
menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Berikut kesimpulan berdasarkan pembahasan analisis data (1) PBL
memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan TGT atau DI,
TGT memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan DI. (2)
Siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi mempunyai prestasi belajar yang
lebih baik dibanding siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang atau
rendah, siswa dengan kemampuan berpikir kretif sedang mempunyai prestasi
belajar yang lebih baik dibanding kemampuan berpikir rendah. (3) Terdapat
interaksi antara model pembelajaran dan berpikir kreatif siswa terhadap prestasi
belajar. Pada model PBL, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi
mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa dengan kemampuan
berpikir kreatif sedang, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi
mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibanding kemampuan berpikir kreatif
rendah, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif sedang dan rendah tidak
memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar. Pada model TGT, siswa
dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi dan sedang tidak memberikan efek
yang berbeda terhadap prestasi belajar, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif
tinggi memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding siswa dengan
kemampuan berpikir kreatif rendah, siswa dengan kemampuan berpikir kreatif
sedang dan rendah tidak memberikan efek yang berbeda prestasi belajar. Pada
model DI, kemampuan berpikir kreatif siswa tidak memberikan efek yang berbeda
terhadap prestasi belajar. (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan
berpikir kreatif siswa terhadap prestasi belajar. Pada kemampuan berpikir kreatif
tinggi, PBL dan TGT tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi
belajar, PBL memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding DI, TGT
memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding DI. Pada kemampuan
berpikir kreatif sedang, PBL dan TGT tidak memberikan efek yang berbeda
terhadap prestasi belajar, PBL memberikan prestasi belajar yang lebih baik
dibanding DI, TGT dan DI tidak memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi
belajar yang berbeda. Pada kemampuan berpikir kreatif rendah, Ketiga model
tidak memiliki efek yang berbeda terhadap prestasi belajar.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Teams Games Tournament, Pengajaran
Langsung, Kemampuan Berpikir Kreatif, dan Prestasi Belajar
Matematika.