Objek penelitian skripsi ini adalah karya sastra berbentuk cerita bersambung berjudul Janji Kali Code Isih Mili karya Ki Cantrik Code. Perumusan masalah yang dibahas dari penelitian ini pertama, bagaimanakah analisis struktural yang membangun cerita bersambung Janji Kali Code Isih Mili karya Ki Cantrik Code berdasarkan teori Robert Stanton. Kedua, bagaimanakah aspek kepribadian tokoh Bintoro menurut teori kepribadian Carl Gustav Jung. Ketiga, bagaimanakah konflik batin yang dialami tokoh Bintoro dalam cerita bersambung Janji Kali Code Isih Mili karya Ki Cantrik Code.
Metode penelitian ini memanfaatkan metode penelitian kualitatif, yang disajikan secara deskriptif analitik, yaitu menguraikan data-data dan mendeskripsikan unsur-unsur yang mengandung aspek kepribadian sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendetail dan komprehensif.
Landasan teori dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga. Pertama, analisis struktural yang membangun cerbung Janji Kali Code Isih Mili yang berdasarkan teori struktural Robert Stanton. Kedua, teori analisis kepribadian sosok Bintoro berdasarkan teori kepribadian Carl Gustav Jung. Ketiga adalah analisis konflik batin yang dialami tokoh utama yaitu Bintoro. Pertama secara pendekatan struktural cerbung Janji Kali Code Isih Mili menunjukkan satu kesatuan yang utuh dan sangat erat kaitannya antara satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur yang terdiri dari fakta-fakta cerita, yang didalamnya menyangkut alur, karakter, latar; tema dan sarana-sarana sastra; judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme serta ironi. Kedua terdapat analisis kepribadian tokoh Bintoro dengan teori psikologi Carl Gustav Jung yang dibagi menjadi dua, yaitu fungsi jiwa dan sikap jiwa. Ketiga terdapat lima konflik batin yang diambil dari tokoh utama Bintoro yaitu konflik batin sosok Bintoro dengan dirinya sendiri, konflik batin sosok Bintoro dengan Asih, konflik batin Bintoro dengan Joni, konflik batin Bintoro dengan Bu Nyamin dan konflik batin Bintoro dengan Rosmi.
Analisis struktural dalam penelitian ini mempunyai unsur-unsur yang sangat saling berhubungan erat dan kuat. Hal ini dapat membangung sebuah karya sastra yang lebih menarik. Sikap jiwa tokoh Bintoro termasuk dalam kepribadian extravert (kepribadian terbuka) namun disatu sisi Bintoro karena sesuatu Bintoro juga mempunyai kepribadian introvert (kepribadian tertutup). Konflik batin didalamnya yang dialami oleh Bintoro merupakan bagian dari kepribadian yang dimilikinya, sikap jiwa dan fungsi jiwa yang dimilikinya.
Kata Kunci: Konflik Batin, Psikologi Sastra,Carl Gustav Jung
