Abstrak


Hubungan Pemakaian Air Conditioner (AC) di Ruang Kelas Terhadap Kejadian Sindroma Mata Kering (DRY EYE SYNDROME) pada Siswa Sma Surakarta


Oleh :
Rusmita Hardinasari - G0012197 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Pemakaian  Air Conditioner (AC) dikehidupan sehari-hari seakan  sudah  menjadi  hal  yang  biasa bagi masyarakat, terutama di lingkungan sekolah.  AC digunakan  untuk  memberikan  kenyamanan, namun di sisi lain AC menyebabkan udara menjadi kering sehingga menimbulkan gangguan pada mata, salah satunya sindroma mata kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pemakaian AC dengan kejadian sindroma mata kering.

Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan  desain  cross sectional. Subjek penelitian  adalah  Siswa kelas XI di SMA N 1 dan SMA N 2 Surakarta. Sebanyak 59 siswa diambil dari SMA N 1 yang memiliki kelas ber-AC, sedangkan 58 siswa diambil dari SMA N 2 Surakarta dengan kelas tidak ber-AC. Pengambilan  sampel diperoleh dengan  teknik purposive sampling.  Kemudian dilakukan  penilaian status sindroma mata kering pada sampel menggunakan kuesioner Ocular Surface Disease Index (OSDI). Selanjutnya, sampel dikelompokkan menjadi normal dan menderita sindroma mata kering. Analisis data menggunakan  uji Chi Square, dan diolah dengan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 20.00 for Windows.

 

Hasil Penelitian: Jumlah  siswa di ruang kelas ber-AC yang menderita sindroma mata kering 62,7%. Sedangkan  siswa di ruang kelas tidak ber-AC yang  menderita sindroma  mata  kering 53,4%.  Pada analisis data dihasilkan p = 0,310.

 

Simpulan Penelitian: Tidak ada hubungan yang signifikan antara pemakaian AC  terhadap kejadian sindroma mata kering (Dry Eye Syndrome) pada Siswa SMA Surakarta. Kata Kunci: pemakaian AC, sindroma mata kering / dry eye syndrome, siswa.