Latar Belakang: Penanganan fraktur radius distal masih menjadi topik perdebatan yang menarik di antara para ahli. Terapi konservatif sering dianjurkan pada kasus fraktur sederhana dan ekstraartikuler. Penggunaan long arm cast dianggap lebih stabil karena radius distal merupakan insersi dari otot brachioradialis yang berorigo di humerus, tetapi risiko terjadinya kekakuan dari sendi siku juga harus menjadi pertimbangan. Penggunaan short arm cast memiliki keuntungan mengurangi risiko kekakuan dan dianggap lebih fungsional, namun faktor stabilitas dari immobilisasi menjadi pertanyaan Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan bagaimana tingkat keberhasilan klinis dan radiologis penanganan fraktur tertutup radius distal ekstraartikuler dengan metode konservatif, baik dengan long arm cast maupun short arm cast.
Metode: Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel adalah pasien dewasa usia = 50 tahun dengan diagnosis fraktur tertutup radius distal ekstraartikuler dorsally displaced (Colles type) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang dilakukan terapi konservatif dengan reposisi tertutup dan dilakukan pemasangan long arm cast atau short arm cast dalam kurun waktu Januari 2014 – Agustus 2015. Sampel diambil secara purposive quota sampling sejumlah 30 orang per kelompok yang memenuhi kriteria inklusi. Data dianalisis dengan uji Mann-Whitney (p < 0,05).
Hasil: Nilai P yang tercantum pada uji Mann-Whitney antara uji klinis dan radiologis lebih besar dari 0.05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada hasil parameter klinis dan radiologis pasca penanganan konservatif fraktur tertutup radius distal ekstraartikuler antara long arm cast dan short arm cast.
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara hasil parameter klinis dan radiologis pasca penanganan konservatif fraktur tertutup radius distal ekstraartikuler antara long arm cast dan short arm cast.
Kata Kunci: fraktur colles, long arm cast, short arm cast
