Abstrak


Hubungan kerjasama antar pengusaha mebel di Desa Dempelan Kecamatan Madiun Kabupaten Madiun


Oleh :
Putri Citra Ningrum - D0311052 - Fak. ISIP

Melihat banyaknya pengusaha mebel yang ada di Desa Dempelan,
Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, maka kemungkinan terjadi interaksi
sosial antar pengusaha mebel. Interaksi sosial yang terjadi kemudian
menghasilkan suatu proses sosial dalam bentuk kerjasama. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan hubungan kerjasama antar pengusaha mebel di Desa
Dempelan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.
Penelitian ini menggunakan motode kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan
data menggunakan wawancara, pedoman wawanara, dan observasi. Validitas data
dengan menggunakan triangulasi data. Tekhnik analisa data yaitu dengan model
analisa interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pertukaran
George C. Homans.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam interaksi sosial yang terjalin
antar pengusaha Desa Dempelan, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun,
menghasilkan suatu proses sosial dalam bentuk kerjasama. Mengingat latar
belakang berdirinya perusahaan mebel yang ada di Desa Dempelan merupakan
usaha turun temurun maka hubungan kerjasama tersebut terjadi antar pengusaha
mebel yang memiliki hubungan keluarga maupun yang tidak memiliki hubungan
keluarga. Kerjasama antar pengusaha yang memiliki hubungan keluarga yaitu
berupa kerjasama dalam pengadaan bahan baku, peralatan, produksi, tenaga kerja,
modal dan pemasaran. Sedangkan kerjasama antar pengusaha yang tidak memiliki
hubungan keluarga berupa kerjasama dalam pengadaan peralatan dan pemasaran.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa suatu kerjasama yang terjadi antar
pengusaha mebel tidak selamanya dapat berjalan baik dan dapat menimbulkan
suatu bentuk konflik. Konflik yang terjadi yaitu berupa umpatan dan saling
menjelek-jelekkan perusahaan. Konflik tidak bisa dibiarkan berkepanjangan, oleh
karena itu untuk menjadi jalan tengahnya maka terjadi akomodasi yang berupa
kompromi dan toleransi antar pengusaha mebel.
Kata Kunci : Kerjasama, pengusaha, mebel