;

Abstrak


Pemaknaan siswa sebagai pemangku kepentingan terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah tentang perilaku disiplin siswa di sekolah (studi kasus di sma negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas)


Oleh :
Ir’syam Prihadi - S251108005 - Sekolah Pascasarjana

SMA Negeri Ajibarang sebagai salah satu dari empat SMA Negeri di Kabupaten
Banyumas yang berkesempatan menjadi SMA Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI) di tahun 2007 mencoba membudayakan diri sebagai suatu sekolah dengan mutu
berstandar internasional. Sebagai suatu sekolah negeri di wilayah Banyumas paling Barat
karena berbatasan dengan Kabupaten Brebes, SMA Negeri Ajibarang dikenal sebagai sekolah
pinggiran yang mempunyai tantangan berat dalam mendapatkan input (pendaftar) siswa baru,
dan mempertahankan pandangan masyarakat sebagai suatu sekolah yang telah mempunyai
mutu bagus. Mutu atau kualitas yang harus dipertahankan sebagai budaya mutu efektif di
SMA Negeri Ajibarang ini tidak terlepas dari peran serta pemangku kepentingan
(stakeholder) seperti peran kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, Tata Usaha, siswa,
dan komite sekolah selaku masyarakat yang merupakan suatu sistem organisasi sekolah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemaknaan siswa sebagai pemangku
kepentingan mengenai gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dalam mencapai sekolah efektif
peneliti memilih menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus di SMA Negeri Ajibarang ini akan fokus pada pemaknaan siswa
sebagai pemangku kepentingan terhadap gaya kepemimpinan Kepala Sekolah tentang
perilaku disiplin siswa di sekolah. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme
simbolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri Ajibarang Kabupaten Banyumas, sebuah SMA Negeri
yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas paling Barat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa tentang gaya kepemimpinan
kepala sekolah dapat terbagi menjadi dua berdasarkan faktor yang mempengaruhinya. Dalam
penelitian ini terlihat jelas bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi pengetahuan siswa itu
sendiri, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Selain itu, para siswa pun menunjukan dua
sikap yang berbeda terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah, yaitu sikap menerima dan
sikap menolak. Adanya dua sikap tersebut tentu merupakan hal yang wajar, karena dalam
setiap kebijakan akan selalu ada pro dan kontra. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
persepsi siswa terhadap kedisiplinan sudah sangat baik, hal tersebut dapat dilihat dari
jawaban-jawaban yang dikemukakan oleh para siswa tersebut. Sementara itu gaya
kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri Ajibarang termasuk dalam tipe personal
demokratris. Hal tersebut dikarenakan adanya pendekatan dari Kepala Sekolah yang turun
langsung dalam pemberian contoh sebagai panutan yang baik pada siswa (role mode), serta
adanya pengawasan terhadap kebijakan yang dijalankan, namun demikian kebijakan yang
dibuat oleh kepala sekolah bersikap juga lentur, dalam arti, suatu kebijakan dapat berubah
atau diubah sesuai dengan kondisi yang ada.
Kata kunci : Pendidikan, Persepsi, Sikap, Gaya Kepemimpinan