Abstrak


Hubungan antara asupan isoflavon kedelai dengan kejadian sindrom perimenopause di Kecamatan Jebres, Surakarta


Oleh :
Dewi Nareswari - G0012058 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Defisiensi estrogen akibat menopause dapat menyebabkan terjadinya sindrom perimenopause pada sebagian besar wanita. Isoflavon merupakan senyawa fitokimia alami yang terkandung dalam beberapa jenis tanaman dan secara parsial mempunyai efek agonis atau antagonis pada reseptor estrogen. Konsumsi makanan yang mengandung isoflavon, contohnya kedelai dan produk olahannya, dapat membantu mengurangi derajat keluhan wanita pada masa perimenopause. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara asupan isoflavon dengan kejadian sindrom perimenopause.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling dan diperoleh jumlah sampel 163 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang dikumpulkan berupa kadar asupan isoflavon kedelai dalam mg per hari sebagai variabel bebas dan skor total kejadian sindrom perimenopause sebagai variabel terikat. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian semi kuantitatif Food Frequency Questionnaire (FFQ) dan kuesioner Menopause Rating Scale (MRS). Data yang diperoleh kemudian diolah dengan program SPSS 22 for Windows dengan uji korelasi Rank Kendall Tau.
Hasil: Hasil analisis menunjukkan bahwa asupan isoflavon kedelai berhubungan dengan kejadian sindrom perimenopause dengan koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,677 dan dengan nilai signifikansi 0,01.
Kesimpulan: Asupan isoflavon kedelai berhubungan dengan kejadian sindrom perimenopause. Pada wanita perimenopause yang mengonsumsi makanan yang mengandung isoflavon lebih tinggi umumnya cenderung mengalami sindrom perimenopause yang kurang berarti.
Kata Kunci: perimenopause, syndrome, isoflavone, soy