;

Abstrak


Pengaruh proses degassing pada reaksi antar muka antara aluminium cair dan tungku peleburannya


Oleh :
Lutiyatmi - S951308004 - Sekolah Pascasarjana

Porositas gas adalah salah satu masalah yang paling serius dalam pengecoran aluminium. Ada beberapa metode degassing yang telah dipelajari. Selama peleburan aluminium, senyawa intermetalik (IMC) dapat dibentuk pada antarmuka antara aluminium cair dan baja padat dari lapisan tungku krusibel. Dalam penelitian ini, pengaruh penambahan degassing pada dari formasi IMC dipelajari dan diteliti. Spesimen uji berbentuk persegi panjang direndam dalam bak aluminium cair. Perendaman specimen uji berada di kisaran waktu 5 menit,10 menit, 15 menit, 20 menit dan 25 menit. Dua penggunaan degassing yaitu degassing argon dan degassing tablet (dry cell), dilakukan untuk menyelidiki efek pada pembentukan IMC. IMC itu diperiksa di bawah mikroskop elektron dan hasil EDS. Ketebalan lapisan IMC meningkat dengan meningkatnya waktu perendaman untuk semua proses. Karena tingginya kandungan hidrogen, spesimen uji yang direndam dalam aluminium cair tanpa degasser memiliki lapisan IMC yang lebih tebal daripada yang lain. Proses degassing argon lebih efektif karena dapat mengurangi kandungan hidrogen, sedangkan degassing dry cell menghambat laju pertumbuhan lapisan IMC karena kandungan karbon tinggi dan dapat mengurangi pertumbuhan IMC serta dapat meningkatkan porositas. Selanjutnya, fase keras dan rapuh dari IMC, FeAl3 dominan terbentuk pada proses peleburan tanpa degassing pada waktu perendaman 15 menit, sementara pada degassing argon Fe2Al5 dominan terbentuk pada perendaman 25 menit dan degassing dry cell terbentuk sebagian saja. Fase-fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.
Kata kunci : proses degassing; tungku krusibel; senyawa intermetalik; aluminium cair; dry cell; baja padat