Abstrak


Pengaruh curah hujan harian maksimum bulanan terhadap stabilitas lereng studi kasus Desa Mangunharjo Kecamatan Jatipurno Kabupaten Wonogiri


Oleh :
M. Zikry Tawakkal - I0111064 - Fak. Teknik

Wonogiri merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sebagian besar
wilayahnya berupa lereng atau perbukitan. Di banyak daerah perbukitan seperti
Wonogiri bencana tanah longsor sering terjadi. Salah satu penyebab terjadinya
tanah longsor adalah hujan lebat/hujan berkepanjangan. Penelitian ini dilakukan di
Desa Mangunharjo Kec. Jatipurno Kab. Wonogiri dengan tujuan untuk
mengetahui besarnya pengaruh hujan dan kemiringan lereng terhadap faktor
keamanan lereng.
Penelitian ini menggunakan data hujan harian maksimum bulanan selama 10
tahun antara tahun 2004 – 2013 dan data tanah yang diperolah dari uji sampel
tanah yang diambil di lokasi penelitian. Metode Green-Ampt digunakan untuk
menghitung besar tebal tanah jenuh yang terjadi akibat adanya infiltrasi air hujan
(Hsat). Lama hujan yang terjadi dalam sehari diambil selama 4 jam. Stabilitas
lereng dihitung dengan menggunakan metode Lereng Tak Hingga (Infinite Slope)
untuk memperoleh nilai faktor keamanan (SF) lereng. Model lereng menggunakan
variasi kemiringan sebesar 30o, 42o, 45o, dan 60o.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa infiltrasi air akibat hujan berpengaruh
terhadap stabilitas lereng. Untuk semua model lereng, nilai SF menurun setelah
hujan terjadi. Penurunan nilai SF ini disebabkan oleh bertambahnya beban pada
lereng karena infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Kemiringan lereng juga
berpengaruh terhadap stabilitas lereng. Semakin besar kemiringan suatu lereng
semakin kecil nilai SF yang diperoleh. Model lereng dengan kemiringan 60o
mempunyai nilai SF < 1 yang menunjukkan bahwa lereng tidak stabil.
Kata Kunci : Green-Ampt, Infiltrasi, Infinite Slope, Longsor