Abstrak


Analisis Rantai Nilai dan Kelayakan Investasi Produksi Serat Cantula sebagai Bahan Door Trim Mobil Listrik


Oleh :
Citra Kusuma - I0311014 - Fak. Teknik

ABSTRAK
Dalam rangka mengembangkan pertumbuhan industri otomotif, Indonesia sedang giat menciptakan mobil listrik. Hal ini dilakukan menanggapi prediksi perkembangan mobil yang segera meninggalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan beralih ke listrik. Perkembangan mobil listrik memunculkan ide untuk membuat interior mobil dari komposit serat alam karena mobil listrik dituntut untuk memiliki bobot mobil yang lebih ringan daripada mobil konvensional agar tercipta konsumsi energi yang efisien. Komposit serat alam mempunyai kelebihan, yaitu densitas rendah, mudah diuraikan alam, sifat kekakuan tinggi, tidak mudah patah, jenis dan variasi banyak, hemat energi, memiliki sifat mekanik yang tinggi, dan biaya pembuatan yang relatif murah. Komponen yang dibuat dari komposit harganya dapat turun hingga 50% jika dibandingkan dengan produk bahan logam.
Pada penelitian ini akan dikaji pembuatan interior mobil berupa door trim menggunakan komposit serat alam, yaitu Agave cantala atau serat cantula yang diperoleh dari ekstraksi daun tanaman Agave cantala roxb. Tanaman ini hidup pada tanah yang kering dan berkapur. Serat Agave cantala roxb merupakan salah satu jenis serat alam yang potensial dikembangkan dengan harga murah dan ramah lingkungan. Tanaman ini akan siap dipanen pada setelah tahun ke-2 dengan umur tanaman 15-30 tahun. Kandungan selulosa dalam serat cantula sekitar 64,23%, sehingga berpotensi sebagai bahan penguat komposit.
Dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetetif dan mengidentifikasi dimana value konsumen dapat ditingkatkan serta memahami secara lebih baik hubungan pemasok, konsumen, dan perusahaan lain yang terlibat dalam industri perlu dilakukan analisis rantai nilai pada industri interior mobil listrik. Pada pemetaan serat cantula diketahui terdapat 4 aktor yang terlibat, yaitu produsen daun cantula, industri serat cantula, industri produk turunan serat cantula, dan konsumen interior mobil. Sedangkan berdasarkan perhitungan distribusi nilai tambah, didapatkan hasil bahwa kegiatan yang dilakukan pada setiap aktor adalah menguntungkan. Nilai tambah pada setiap aktor tersebut tidak terdistribusi secara merata. Industri yang menghasilkan produk mentah dan produk setengah jadi mempunyai nilai tambah yang sedikit apabila dibandingkan dengan industri door trim yang merupakan produk jadi yang siap dirakit pada mobil listrik. Selain itu, juga dilakukan analisis kelayakan produksi interior yang dipertimbangkan dari aspek teknis, ekonomi, dan bisnis. Adanya prospek mobil listrik yang akan berkembang di Indonesia menguatkan penilaian kelayakan proyek dari aspek pasar. Sedangkan identifikasi kelayakan bisnis menggunakan metode NPV, IRR, dan PP memberikan informasi mengenai kelaykan proyek secara ekonomi.
Kata kunci: kelayakan investasi, mobil listrik, rantai nilai, serat catula,

ABSTRACT
To develop automotive industry growth, Indonesia produce an electric vehicle intensively. This is to perceive the prediction of trend change from refined fuel oil to electric. This development bring up the idea to make a car interior from natural fiber. Natural fiber can produce a lighter weight than conventional car in order to consume the energy efficiently. Natural fiber usage as a composite material which can be applied in the car interior is based on some superiority such as low density, degradable, rigid, high tensile strength, and energy safe [6], good in mechanic, and low cost production. Natural fiber substitution as a composite can decrease the cost up to 50%, compare with metal material [7].
In this research will discuss about the car door trim production using cantula fiber that extracted from Agave cantala roxb leafs. This plant grows up in the dry climate and rocky limestone. Agave cantula is ready to harvest in the second year with the plant productive life is about 15-30 years. The content of cellulosa is about 64,23% hence it is potential as a composite material.
To increase the competitive advantages, identifying customer value, and knowing the linkage between supplier, distributor, customer, and the other stakeholder, it is necessary to analyze the value chain in elctric car interior industry. Based on cantula fiber mapping, there are four actors. They are farmers, cantula fiber industries, cantula fiber derivative product industries, and consumers. Value added distribution for every actor is not distribute unevenly. The biggest value added is gained by car interior industry while the smallest value chain is gained by cantula leaf producer. The activities that should be done by the farmer and the cantula fiber industry to increase the value added are production efficiency on harvesting the cantula leaf and extracting process to produce the cantula fiber. Beside that, increase the volume of planting the cantula through vacant land cultivation also can increase the cantula production. Beside thet, this research also analyze the feasibility of this interior production that considering in technical aspect, economic aspect, and business aspect. There is a future chances that electric car will develop in Indonesia. Based on the business aspect that use Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), and Payback Period (PP), this project is feasible ro realize.
Keywords: cantula fiber, electric car, feasibility of investment, value chain