Abstrak


Perbedaan Tajam Penglihatan Pascafakoemulsifikasi antara Pasien Katarak Senilis Emetrop dan Miopia Derajat Tinggi di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Hanugroho - G0012089 - Fak. Kedokteran

BSTRAK
Latar Belakang: Katarak merupakan salah satu penyebab kebutaan terbanyak. Katarak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun umumnya katarak sering dikaitkan dengan pertambahan usia. Katarak yang terjadi pada usia lanjut disebut katarak senilis. Penatalaksanaan katarak senilis adalah melalui tindakan operasi, salah satu tindakan operasi yang sering digunakan saat ini adalah fakoemulsifikasi. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan fakoemulsifikasi adalah kelainan refraksi yaitu, miopia derajat tinggi pada pasien, yang akan memengaruhi tajam penglihatan akhir pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tajam penglihatan pascafakoemulsifikasi antara pasien katarak senilis emetrop dan miopia derajat tinggi di RSUD Dr. Moewardi.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional yang dilaksanakan pada November hingga Desember 2015 di Poliklinik Mata RSUD Dr. Moewardi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Kelompok emetrop adalah 31 mata pasien dengan power intraocular lens = 20. Kelompok miopia derajat tinggi adalah 31 mata pasien dengan power intraocular lens≤ 14. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji beda Mann Whitney menggunakan Statistical Product and Services Solution (SPSS) for Windows.
Hasil Penelitian: Rerata tajam penglihatan pascafakoemulsifikasi Best-Corrected Visual Acuity (BCVA) pada pasien emetrop adalah 0.099 ± 0.027 (logMAR), sementara pada miopia derajat tinggi adalah 0.289 ± 0.040 (logMAR). Uji statistik menggunakan Mann-Whitney didapatkan perbedaan bermakna tajam penglihatan pascafakoemulsifikasi antara pasien katarak senilis emetrop dan miopia derajat tinggi (p = 0.0003).
Simpulan Penelitian: Terdapat perbedaan tajam penglihatan pascafakoemulsifikasi bermakna antara pasien katarak senilis emetrop dan miopia derajat tinggi.
Kata Kunci:Katarak Senilis, Emetrop, Miopia Derajat Tinggi, Fakoemulsifikasi, Tajam Penglihatan
ABSTRACT
Background:Cataract is one of the causes of blindness. Cataracts can be caused by various factors, but generally cataracts are often associated with age. Cataract that occurs in the elderly called senile cataract. Management of senile cataract is through surgery, a surgery that is often used today is phacoemulsification. One factor that must be considered in the implementation of phacoemulsification is a refractive error that is a high degree of myopia in patients, which will affect the visual outcome of the patient. This study aims to determine differences in visual outcome after phacoemulsification in patients with senile cataract emetrop and high degrees of myopia in RSUD Dr. Moewardi.
Methods: This was an observational analytical study with a cross-sectional design was held on November and December 2015 in RSUD Dr.Moewardi. Sampling was done by random sampling. Emetrop group was 31 eyes of patients with intraocular lens power = 20. The high degree of myopia group was 31 eyes of patients with intraocular lens power ≤ 14. Furthermore, the data were analyzed statistically by Mann Whitney test using the Statistical Product and Services Solutions (SPSS) for Windows.
Result:The mean of postoperative best-corrected visual acuity was 0.099 ± 0.027 (logMAR) for non myopic group and 0.289 ± 0.040 (logMAR) for high myopic group. The result of statistical analyses using Mann-Whitney test showed significantly different between postoperative visual outcome of cataract senile’ patient with high myopia and without myopia (p=0.0003).
Conclusion:There was a significant difference between visual outcome after phacoemulsification in senile cataract patients without myopia and high myopia.
Keywords:Senile Cataract, Emetrop, High Myopia, Phacoemulsification, Visual Outcome