Abstrak


Kesetaraan Hak Memperoleh Pendidikan Kepercayaan Bagi Penghayat Kepercayaan (Studi Kasus Paguyuban Budaya Bangsa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen)


Oleh :
Julita Widya Dwintari - K6410037 - Fak. KIP

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) bagaimana pemenuhan hak pendidikan kepercayaan bagi penghayat kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen dalam mewujudkan kesetaraan hak, (2) apa faktor penyebab ketidaksetaraan dalam pemenuhan hak pendidikan kepercayaan bagi penghayat kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, peristiwa atau aktivitas dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh dan menyusun data penelitian adalah dengan wawancara, observasi serta analisis dokumen. Guna memperoleh validitas data digunakan trianggulasi dan review informan. Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi data dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif dengan tahap-tahap sebagai berikut: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) sajian data, dan (4) pengambilan kesimpulan atau verifikasi. Adapun prosedur penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) persiapan, (2) pengumpulan data, (3) analisis data, dan (4) penyusunan laporan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) pemenuhan hak pendidikan kepercayaan bagi Penghayat kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen dalam mewujudkan kesetaraan hak masih belum terpenuhi yang ditunjukkan dengan kewajiban siswa mengikuti pendidikan agama namun belum adanya pendidikan kepercayaan sehingga siswa harus memilih salah satu dari pendidikan agama Islam, Kristen, Katholik, atau Buddha. Pelaksanaan pendidikan agama tersebut masih disertai dengan diskriminasi, mulai dari adanya paksaan, hasutan, sindiran, hingga pengosongan nilai agama, sehingga menimbulkan ketidaksetaraan. (2) Faktor penyebab ketidaksetaraan dalam pemenuhan hak pendidikan kepercayaan bagi penghayat  kepercayaan Paguyuban Budaya Bangsa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen  yaitu belum ada kurikulum pendidikan kepercayaan yang jelas, belum ada guru pendidikan kepercayaan, berkurangnya jumlah generasi muda penghayat kepercayaan Paguyuban Budaya bangsa yang mempersulit proses regenerasi, dan kurangnya sosialisasi terhadap pemerintah dan masyarakat terkait keberadaan dan legalitas penghayat kepercayaan yang menyebabkan adanya  marginalisasi terhadap penghayat kepercayaan.
Kata kunci: kesetaraan hak, pendidikan kepercayaan, penghayat kepercayaan,       Paguyuban Budaya Bangsa
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the fulfillment of spiritual education rights for Paguyuban Budaya Bangsa (National Culture Circle) spiritual believer students in Gombong Sub-district, Kebumen Regency in materializing the equality of rights, and (2) the factors causing the inequalities in the fulfillment of spiritual education rights for Paguyuban Budaya Bangsa spiritual believer students in Gombong Sub-district, Kebumen Regency.
This study used the descriptive qualitative method with the qualitative approach. Its data were gained from informants, events, activities, and documents. Purposive sampling technique was employed to get the samples of the research. The data of research were collected through in-depth interview, observation, and content analysis. They were validated by using the data and method triangulations and review of informants. The data were then analyzed using the interactive model of analysis comprising four components, namely: (1) data gathering, (2) data reduction, data display, and conclusion drawing or verification. The procedure of research included the following phases: (1) preparation, (2) data collection, (3) data analysis, and (4) research report writing.
The results of research are as follows: 1) The fulfillment of spiritual education rights for Paguyuban Budaya Bangsa spiritual believer students in Gombong Sub-district, Kebumen Regency in materializing the equality of rights has still not fulfilled as indicated by the spiritual believer students shall follow a religious education, but the spiritual education for them is unavailable. As a result, they must choose one of the available religious mainstreams, namely: Islamism, Protestantism, Catholicism, and Buddhism. In addition, the execution of the religious education is still accompanied with acts of discrimination, such as coercion, incitement, teasing, and no score for religious education so that inequalities exist. 2) The factors causing  the inequalities in the fulfillment of spiritual education rights for the Paguyuban Budaya Bangsa spiritual believer students in Gombong Sub-district, Kebumen Regency include the absence of a clear spiritual education curriculum, the non-existence of spiritual education teachers, and the decreasing number of young spiritual believers, which inhibits its regeneration, and the lack of socialization on the existence and legality of spiritual believers to the government and public so that marginalization toward the spiritual believers occurs.
Keywords:     Equality of rights, spiritual education, spiritual believers, Paguyuban Budaya Bangsa