;

Abstrak


Tindak Tutur Kesantunan Direktif dalam Keterampilan Berbicara Pembelajaran Bahasa Jawa di Kelas VII MTs Puteri Sunniyyah Selo Kabupaten Grobogan


Oleh :
Mika Murdiana - S441408007 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang bermaksud agar mitra tutur dapat melaksanakan apa yang telah diujarkan. Direktif dapat pula dimaksudkan sebagai kegiatan memerinta atau meminta sesuai dengan konteks ujaran dari penutur. Tujuan dari penelitian ini, yaitu 1) mendeskripsikan tindak tutur kesantunan direktif di MTs Puteri Sunniyyah Selo, 2) mendeskripsikan implikatur tindak tutur direktif di MTs Puteri Sunniyyah Selo, 3) mengetahui fungsi kontesktual penggunaan bahasa di MTs Puteri Sunniyyah Selo, 4) mengetahui keterkaitan standar kompetensi berbicara dengan tindak tutur kesantunan direktif di MTs Puteri Sunniyyah Selo.
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII MTs Puteri Sunniyyah Selo selama enam bulan yang dimulai pada bulan Juli 2015 hingga bulan Desember 2015. Penelitian ini bersifat kualitatif. Subjek penelitian ini observasi dan pengumpulan data. Data berupa tuturan yang diujarkan oleh guru dan siswa. Pengumpulan data melalui observasi kelas dan pengamatan dengan teknik triangulasi metode dengan menggunakan metode padan ekstralingual.
Hasil penelitian 1) menunjukkan tuturan yang digunakan oleh guru dan siswa melalui kesantunan tindak tutur direktif dan implikatur percakapan telah memenuhi prinsip kesantunan berbahasa, 2) Hal tersebut terlihat dari tuturan dan rasa pemberian hormat dalam setiap tuturan yang digunakan oleh guru dan siswa, 3) Meskipun bahasa Jawa yang digunakan siswa masih bercampur antara basa krama dan basa ngoko, tetapi tuturan tersebut telah mengarah pada pemberian hormat yang sesuai dengan penggunaan tingkat tutur, 4) Hasil wujud kontekstual dilihat berdasarkan perilaku siswa selama bertutur dengan guru, maupun guru dengan siswa, bagaimana bentuk kesantunan tersebut telah dapat diterapkan.
Kata kunci: kesantunan, direktif, kontekstual, implikatur, dan berbahasa
ABSTRACT
Speech act that directive is intended for the hearer to carry out what he has in ujarkan. Directives can also be intended as memerinta activity or request in accordance with the context of the speech of the speaker. The purpose of this study, namely 1) describe the speech act of politeness directive in MTs Puteri Sunniyyah Selo, 2) implicature describe speech acts directive in MTs Puteri Sunniyyah Selo, 3) determine the function of the contextual use of language in MTs Puteri Sunniyyah Selo, 4) knowing linkage competency standars speak to the speech act of politeness directive in MTs Puteri Sunniyyah Selo
This study carried on in classes VII MTs Puteri Sunniyyah Selo for six months starting in July 2015 to December 2015. This research is qualitative. The research subjects of observation and data collection. Data in the form of speech uttered by teachers and students. Data collection through classroom observation and observation techniques using triangulation method ektralingual match.
The results showed 1) the speech used by teachers and students through politeness directive speech acts and conversational implicatures has fulfilled the principle of politeness, 2) It is seen from the speech and giving a sense of respect in every speech that is used by teachers and students, 3) Although the Java language that students use are still mixed between alkaline and alkaline ngoko manners, but the speech has led to the provision of appropriate respect to the use of speech level, 4) Results form of contextual seen by the behavior of students during speak with teachers, and teachers and students, how the forms of politeness has been applicable.
Keywords: modesty, directive, contextual, implicature, and speaking