;

Abstrak


Pengaruh tnf-a terhadap perbaikan klinis setelah pemberian deksametason pasien pneumonia


Oleh :
Bobby Singh - S601102001 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang: Pengobatan pneumonia terdiri atas antibiotik dan pengobatan suportif. Pengobatan dengan kortikosteroid dosis rendah menghambat transkripsi sitokin proinflamasi, mempercepat resolusi sistemik dan inflamasi paru pada pneumonia. Deksametason merupakan kortikosteroid sintetis terkuat. Penelitian ini dilakukan untuk menilai apakah terdapat pengaruh kadar TNF-a serum sebagai biomarker infeksi pneumonia terhadap perbaikan klinis penderita pneumonia setelah pemberian deksametason selama 5 hari.
Metode: Penelitian ini merupakan uji klinis dengan desain kuasi eksperimental. Sampel penelitian adalah penderita pneumonia yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan September-Oktober 2015 yang diambil secara purposive sampling. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan (n=15) mendapatkan deksametason 1x5mg secara intravena selama 5 hari sebagai tambahan terapi empirik (antibiotik) dan kelompok kontrol (n=15) yang hanya mendapat terapi empirik. Pemeriksaan kadar TNF-a serum dilakukan sebelum dan sesudah pemberian deksametason dan perbaikan klinis dinilai berdasarkan kriteria klinis stabil.
Hasil: Kadar TNF-a serum pada kelompok kontrol terjadi peningkatan sedangkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan namun tidak bermakna secara statistik (p=0,570). Pasien yang mengalami perbaikan klinis antara kedua kelompok secara statistik bermakna (p=0,042). Korelasi antara kadar TNF- dengan perbaikan klinis dinyatakan tidak signifikan secara statistik (p=0,128).
Kesimpulan: Terapi deksametason kurang berperan pada penurunan kadar TNF-a serum. Terdapat korelasi antara pemberian deksametason dengan perbaikan klinis pada pasien pneumonia, namun pada kadar TNF-a tidak terdapat korelasi.
Kata kunci: TNF-a, deksametason, pneumonia, perbaikan klinis.