Kemiskinan merupakan salah satu faktor penyebab ketidakberdayaan. Kecenderungan orang miskin yang memiliki pendidikan dan pengetahuan rendah mengakibatkan terbatasnya akses mereka terhadap segala akses kehidupan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kemiskinan secara partisipatif dan melakukan tindakan sebagai upaya pemberdayaan warga miskin di Desa Banyudono terkusus Dusun Sorowaden dan Dusun Kunden. Untuk menggambarkan kemiskinan dan upaya penanganannya maka digunakan teori pemberdayaan masyarakat dan terori AGIL.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (PAR) yang membahas kemiskinan secara partisipatif dan upaya pemberdayaan yang mengedepankan keterlibatan warga miskin di Dusun Sorowaden dan Dusun Kunden, Kelurahan Banyudono, Boyolali. Data bersumber dari informasi yang diperoleh langsung dari informan dan diperkuat informasi dari responden, studi pustaka, dokumentasi. Pemilihan informan dipilih secara judgement, dalam hal ini informan dan responden dipilih berdasarkan klasifikasi status keluarga, kepengurusan organisasi desa, dan tingkat kesejahteraan dalam masyarakat. Sehingga informan berjumlah 7 orang dan responden sebanyak 97 warga berdasar kepala rumah tangga. Data analisis dengan analisis model interaktif yang menggunakan tiga komponen utama, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Validitas data digunakan teknik trianggulasi sumber.
Dari hasil penelitian, ditemukan data warga miskin secara partisipatif dengan dibantu menyusun data peringkat kesejahteraan berdasarkan pemetaan warga. Kemudian warga miskin diajak untuk melakukan rumusan kebutuhan yang kemudian menjadikan rencana tindak warga secara partisipatif. Tindakan yang dilakukan adalah belajar bersama pola keuangan yang menghasilkan pegetahuan warga terhadap sumber pendapatan, warga mampu membuat skala prioritas kebutuhan dengan membedakan kebutuhan dan keinginan, warga memahami pentingnya menabung sebagai investasi perencanaan krisis. Kemudian diadakannya usaha bersama penggemukan kambing dengan harapan warga miskin mampu menambah sumber penghasilan mereka. Dengan warga miskin terlibat langsung dalam proses perencanaan dan pelaksanaan usaha bersama ini warga Sorowaden dan Kunden mampu berkembang secara mandiri. Tahapan pemberdayaan diketahui pada tahapan penyadaran adalah memberikan pendampingan dari perhatian warga kepada warga yang miskin secara langsung. Pada tahap pengkapasitasan diketahui warga miskin mampu membuat perencanaan dan membuka peluang usaha bersama. Tahap pendayaan dalam penelitian ini warga miskin mendapat peran dengan diberikan pembelajaran pola keuangan keluarga dan pengelolaan usaha bersama dengan peran aktif.
Kata kunci: pemberdayaan masyarakat, warga miskin, PAR.