Abstrak
Uji unjuk kerja analisis silika reaktif dalam air tangki reaktor nuklir kartini meggunakan metode modifikasi metode standar 4500-sio2 d. heteropoly blue method
Oleh :
Ida Rahmawati - - Fak. MIPA
ABSTRAK
UJI UNJUK KERJA ANALISIS SILIKA REAKTIF DALAM AIR TANGKI REAKTOR NUKLIR KARTINI MENGGUNAKAN METODE MODIFIKASI METODE STANDAR 4500-SiO2 D. HETEROPOLY BLUE METHOD. Skripsi. Jurusan Kimia. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret.
Telah dilakukan uji unjuk kerja metode analisis silika reaktif dalam air dan dalam air tangki reaktor (ATR) nuklir Kartini menggunakan metode modifikasi dari metode standar 4500-SiO2 D. Heteropoly Blue Method. Modifikasi terutama pada penggantian asam aminonaftolsulfonat dengan asam askorbat, mempunyai tujuan untuk memperoleh limit deteksi yang lebih kecil dari 50 ppb dan kemudahan prosedur preparasinya.
Uji unjuk kerja dilakukan dengan menentukan optimasi kondisi meliputi panjang gelombang maksimum ( maks), waktu kestabilan (t), konsentrasi reduktor (asam askorbat), dan konsentrasi pengompleks. Dilakukan juga uji unjuk kerja untuk mengetahui pengaruh matrik ion phosphat dan kromat, penentuan limit deteksi metode, validasi metode, dan analisis sampel ATR nuklir Kartini. Untuk mengetahui maks dilakukan pengukuran A pada 550 – 900 nm dengan interval 0,20 nm, variasi waktu kestabilan kompleks dilakukan tiap 5 menit dimulai dari menit ke- 2 sampai 35, variasi konsentrasi reduktor 1,425.10-2 M, 2,850.10-2 M, 4,275.10-2 M, 5,700.10-2 M, dan 7,125.10-2 M dan variasi konsentrasi pengompleks 0,06 M, 0,07 M, 0,08 M, 0,09 M, dan 0,10 M. Uji unjuk kerja untuk mengetahui pengaruh phosphat dan kromat dilakukan penambahan phosphat dengan variasi konsentrasi 2,95 ppm, 5,90 ppm, 8,85 ppm, 11,80 ppm, dan 14,75 ppm dan kromat 29,5 ppb, 59,0 ppb, 88,5 ppb, 118,0 ppb, dan 147,5 ppb. Uji validasi metode menggunakan SRM (Standard Reference Materials) dan spectrosol.
Hasil yang diperoleh maks pada 813 nm, t pada 25 menit, konsentrasi reduktor optimum 0,02850 M dan konsentrasi pengompleks optimum 0,09 M. Penambahan phosphat 14,75 ppm berpengaruh terhadap penentuan silika reaktif sedangkan penambahan kromat dengan berbagai konsentrasi tidak memberikan pengaruh. Diperoleh MDL (limit deteksi metode) 2,2 ppb dengan persen RSD (deviasi standar relatif) 0,4794%, persen recovery 103,3262%, dan persen D (galat relatif) -3,2532%. Uji validasi metode dengan SRM mempunyai persen recovery 49,5728%, persen RSD 6,6728%, persen D 50,4272%, bias –90,7688, dan presisi 101,6700. Sedangkan uji validasi metode dengan spectrosol mempunyai persen recovery 98,4567%, persen RSD 2,8534%, persen D 1,9000%, bias -0,0046, dan presisi 0,0119. Penggunaan metode dalam ATR nuklir Kartini menghasilkan silika reaktif 0,2801 0,0078 ppm dengan persen RSD 1,3924%.
Kata kunci: metode modifikasi, analisis silika reaktif, ATR nuklir Kartini