;

Abstrak


Penyelenggaraan senam tanggamus sehat di Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung (Studi Deskripsi Penyusunan, Sosialisasi, Pelaksanaan, dan Dampak Terhadap Masyarakat)


Oleh :
Ajeng Dian Purnamasari - A121408042 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan kebenaran dan
mendeskripsikan proses penyusunan, sosialisasi, pelaksanaan, dan dampak
program terhadap masyarakat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan
naturalistik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara,
observasi, dokumentasi, dan kuisioner. Teknik validitas data yang digunakan
adalah triangulasi dan pengecekan teman sejawat. Teknik analisis data yang
digunakan merupakan analisis mengalir yakni terdapat tiga komponen analisis
yaitu reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi dilakukan saling
mengalir.
Hasil dari penelitian ini adalah 1). Bentuk dan proses penyusunan oleh tim
penyusun dari Senam Tanggamus Sehat yang diluncurkan oleh Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga di tahun 2010, yaitu berupa senam yang dibuat sesuai
dengan ciri daerahnya dan menggunakan musik iringan lagu daerah yang sudah
dikenal di Kabupaten Tanggamus. Senam ini ditujukan untuk instansi pendidikan
diawal peluncurannya. 2). Proses sosialisasi yang dilakukan melalui pemetaan di
tiga bagian wilayah. Sosialisasi diikuti oleh seluruh guru olahraga dari seluruh
sekolah di Kabupaten Tanggamus juga dengan menggunakan media online
youtube. 3). Proses pelaksanaan berdasarkan 24 tempat yang disurvei rata-rata
melaksanakan di hari jumat atau minggu setiap minggunya. Penyebaran senam ini
setelah berjalan 5 (lima) tahun, sudah menyebar ke masyarakat luas di Kabupaten
Tanggamus dan tidak terpusat lagi bagi instansi pendidikan saja. Senam ini sudah
diterapkan oleh kelompok-kelompok masyarakat umum di sebagian masyarakat
Kabupaten Tanggamus. 4). Dampak senam ini adalah penambahan jam olahraga.
Hal ini diperkuat dengan 10949 responden yang memberikan informasi. 62,4%
melakukan olahraga sebanyak 1 kali dalam seminggu, 23,71% sebanyak 2 kali
dan 13,89% melakukan = 3 kali. Selanjutnya yang menyatakan melakukan senam
sebanyak 1 kali dalam setiap minggu adalah 77,13%, 2 kali dalam seminggu
sebanyak 19,53% dan yang = 3 kali adalah sebesar 3,35%. Secara keseluruhan
melalui senam ini terdapat kemungkinan disetiap individu terdapat penambahan
banyaknya berolahraga dalam seminggu sebanyak 1 sampai 3 kali. Selain itu tidak
ada keluhan masyarakat dan jumlah peserta terus bertambah. Sejalan dengan itu
maka sudah terjadinya peningkatan kesadaran berolahraga di masyarakat juga
diperkuat dengan adanya kelompok senam di masyarakat yang terbentuk setelah
adanya penelitian ini. Temuan-temuan penting yang benar-benar sesuai dengan keadaan di lapangan
yaitu: (1) Bentuk Senam Tanggamus Sehat adalah Senam yang masuk dalam
kategori senam aerobik memiliki rangkaian gerakan yang khas terbagi menjadi
pemanasan, inti dan pendinginan, juga masuk dalam senam dengan tempo musik
pengiring sedang yaitu 120-140 ketukan berdasarkan pengukuran dari pengukuran
metronome. (2) Penyusunan program Senam Tanggamus Sehat dilakukan oleh tim
yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan olahraga selama kurang lebih
3 bulan dan ditujukan kepada instansi pendidikan pada awal mula
pelaksanaannya, namun seiring waktu mampu menjadi lebih luas yaitu mencakup
masyarakat umum. (3) Sosialisasi dilakukan dengan menyertakan seluruh guru
olahraga se-Kabupaten Tanggamus, dengan menggunakan pembagian wilayah
menjadi 3 bagian. Sebagai pemateri instruktur yang sudah dilatih sebelumnya dan
koreografer. Sosialisasi juga dilakukan melalui pengadaan lomba-lomba dan
laman media youtube untuk penyebaran file video Senam Tanggamus Sehat. (4)
Pelaksanaan program ini diawal kemunculannya hanya dilakukan disekolahsekolah,
namun dalam perkembangannya saat ini senam sudah diwajibkan 1 kali
dalam seminggu, untuk instansi pemeritahan daerah juga kecamatan, bahkan
pelaksanaan dilakukan ditempat-tempat lapang seperti taman kota atau lapangan
terbuka bagi masyarakat juga pada kelompok-kelompok masyarakat yang
membuka pusat senam bersama yang lebih komersil. Pengadaan fasilitas terhadap
senam ini juga sangat lengkap dan mudah untuk didapatkan. (5) Dampak yang
ditimbulkan dari program Senam Tanggamus Sehat ini adalah peningkatan
aktivitas berolahraga pada masyarakat dan terpenuhinya kebutuhan olahraga bagi
masyarakat umum secara rutin yaitu dengan frekuensi minimal 2-3 kali dalam
seminggu. Juga membangun komunikasi antar masyarakat hingga mampu
mendorong terciptanya komunikasi di masyarakat dengan adanya kelompokkelompok
senam pada masyarakat Kabupaten Tanggamus yang terbentuk setelah
adanya program ini.
Kata Kunci: Senam Tanggamus Sehat, Sosialisasi, Pelaksanaan, Dampak.