Abstrak


Rekonstruksi Cok Sawitri dalam Novel Tantri Perempuan yang Bercerita terhadap Naskah Kidung Tantri Kediri Terjemahan Revo Arka Giri Soekatno: Kajian Intertekstualitas


Oleh :
Restuti Lathifah - C0211032 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK
Skripsi ini merupakan analisis kesusastraan dari novel berjudul Tantri Perempuan yang Bercerita (2011) dengan Kidung Tantri Kediri (2009) sebagai karya hipogramnya menggunakan kajian intertekstual. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah hubungan intertekstualitas kedua objek dan rekonstruksi tokoh utama, yakni Ni Diah Tantri dan Eswaryadala yang dilakukan oleh Cok Sawitri dalam karya terbarunya terhadap karya hipogramnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menemukan hubungan intertekstualitas kedua objek serta rekonstruksi tokoh utama, yakni Ni Diah Tantri dan Eswaryadala yang dilakukan oleh Cok Sawitri dalam karya terbarunya terhadap karya hipogramnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Strategi dan bentuk penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analitik. Sumber data penelitian ini adalah novel Tantri Perempuan yang Bercerita dan naskah Kidung Tantri Kediri. Data tersebut diperoleh menggunakan teknik baca (baca, simak, dan catat). Objek formal dalam penelitian ini adalah hubungan intertekstual dan rekonstruksi yang dilakukan oleh Cok Sawitri terhadap karya hipogramnya. Proses pengolahan data menggunakan langkah-langkah (1) Reduksi data, (2) Penyajian data, dan (3) Verifikasi serta simpulan.
Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan (1) Dari hubungan intertekstual kedua teks diketahui bahwa, a. Teks Tantri Perempuan yang Bercerita diambil langsung dari cerita lisan di dalam masyarakat Bali, yakni teks Kidung Tantri Kediri, b. Teks Tantri Perempuan yang Bercerita dan Kidung Tantri Kediri mengikuti konvensi dan tunduk dengan tradisi dan kultural masyarakat Hindu Bali, c. Teks Tantri Perempuan yang Bercerita sebagai bentuk transformasi dari Kidung Tantri Kediri mengikuti konvensi genre dari Kidung Tantri Kediri, yaitu cerita berbingkai, d. Novel Tantri Perempuan yang Bercerita mengutip secara implisit maupun eksplisit dari teks Kidung Tantri Kediri. (2) Cok Sawitri melakukan peniruan terhadap hipogram pada bagian cerita fabel, seloka atau puisi, dan struktur cerita. Struktur cerita Tantri Kediri yang ditiru oleh Cok Sawitri menghasilkan rekonstruksi yang dibangun Cok Sawitri. Rekonstruksi struktur cerita tersebut adalah alur, latar dan utamnya penokohan. Pada akhirnya, melalui tokoh Ni Diah Tantri dan Eswaryadala dapat diketahui bentuk rekonstruksi yang dilakukan Cok Sawitri dengan mengubah karakter dan watak tokoh masing-masing. Kebebasan untuk memilih yang diperoleh Ni Diah Tantri dan pengakuan kesalahan yang diucapkan oleh Eswaryadala merupakan kemenangan feminisme yang menjadi salah satu bentuk rekonstruksi yang dilakukan Cok Sawitri.