;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Team Assisted Individualized (TAI) pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016


Oleh :
Pangesti Arum Pambudi - S851408031 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1)manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, model pembelajaran kooperatif tipe TAI atau model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar, (2)manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik, siswa dengan AQ Quitter,Camper,dan Climberpada materi SPLDV di kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar, (3) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara siswa dengan AQ Quitter,Camper, atau Climberpada materi SPLDV di kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar pada masing-masing model pembelajaran, (4) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, model pembelajaran kooperatif tipe TAI atau model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) di kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar pada masing-masing kategori AQ.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental semu dengan desain factorial 3×3. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Desember 2015 dengan populasi siswa kelas VIII SMP Negeri Se-Kabupaten Karanganyar. Sampel penelitian ini diperoleh dengan cara Stratified Cluster Random Sampling. Banyak sampel untuk kelompok eksperimen 1 (penyajian materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw) sebanyak 98 siswa, kelompok eksperimen 2 (penyajian materi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI) sebanyak 99 siswa dan kelompok control (penyajian materi dengan menggunakan model pembelajaran langsung) sebanyak 98 siswa.Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, angket AQ siswa, dan tes prestasi belajar matematika siswa berupa tes uraian. Analisis instrumen angket AQ menggunakan validitas isi oleh expert judgment dan reliabilitas tes menggunakan uji Cronbach Alpha, sedangkan analisis butir angket menggunakan uji konsistensi internal. Analisis instrumen tes menggunakan validitas isi oleh expert judgment dan reliabilitas tes menggunakan uji Cronbach Alpha, sedangkan analisis butir tes dengan uji tingkat kesukaran dan daya pembeda.Analisis data dengan mengggunakan uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan dilanjutkanujilanjutpascaanavajikaH0ditolak. Ujilanjutpascaanava yang digunakanpadapenelitianiniyaitu uji komparasi ganda dengan metode Scheffe. Sebelum data dianalisis dengan uji anava terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett.
Kesimpulan dari penelitian ini diuraikansebagaiberikut. (1) Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran langsung, sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung, (2) siswa dengan kategori Adversity Quotient (AQ) Climber mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan AQ Camper dan Quitter, sedangkan siswa dengan AQ Camper mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan AQ Quitter, (3) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kategori AQ Climber mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan AQ Camper dan Quitter, sedangkan siswa dengan AQ Camper mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa dengan AQ Quitter, (4) pada masing-masing kategori AQ, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dan model pembelajaran langsung, sedangkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung.
Kata kunci    : Jigsaw, Team Assisted Individualizedi, Adversity Quotient, Prestasi Belajar Matematika.
ABSTRACT
The aims of this research as follows: (1) to determinewhich models of learning that makes better mathematics learning achievement among students given Jigsaw cooperative learning model, TAI cooperative learning model and direct learning model, (2) to determine which AQ categories that gets better mathematics learning achievement among Quitter students, Camper students, or Climber students, (3) for every learning model, Jigsaw cooperative learning model, TAI cooperative learning model and direct learning model, which AQ categories that gets better mathematics learning achievement among Quitter students, Camper students, or Climber students, (4) for every categories of AQ, Quitter, Camper, and Climber, which learning models that makes better mathematics learning achievement, Jigsaw cooperative learning model, TAI cooperative learning model or direct learning model.
This research was a quasi-experimental with factorial design 3×3. Research held on October 2015 until December 2015 with all grade VIII State Junior High School students in Karanganyar Regency as the population. Sample of this experiment was taken by stratified cluster random sampling. Samples for group experiment 1 (cooperative learning model Jigsaw) were 98 students, group experiment 2 (cooperative learning model TAI) were 99 students, and control class (direct learning model) were 98 students.The data were collected using documentary method, AQ questionnaire, and mathematics learning achievement test. Instrument analysis of AQ questionnaire used content validity by expert judgment and reliability used Cronbach Alpha, while point questionnaire analysis used internal consistency. Instrument analysis of mathematics learning achievement used content validity by expert judgment and reliability used Cronbach Alpha, while point test analysis used differential force and difficulty level test.Data analysis technique used two-ways analysis of variance with unbalanced cells, then double comparison test using Scheffe method. As the requirement of the analysis test the variance were for the normal distributed population using Lilliefors rest and for the homogeny population using Bartlett method.
The conclusion of this research as follows: (1) The Jigsaw cooperative learning model makes better mathematics learning achievement than TAI cooperative learning model and direct learning model, while TAI cooperative learning model makes better mathematics learning achievement than direct learning, (2) Climber studentsget better mathematics learning achievementthan Camper students and Quitter students, while Camper students get better mathematics learning achievement than Quitter students, (3) for every learning model, Jigsaw cooperative learning model, TAI cooperative learning model and direct learning model, Climber studentsget better mathematics learning achievementthan Camper students and Quitter students, while Camper studentsget better mathematics learning achievement than Quitter students, (4) for every categories of AQ, Quitter, Camper, and Climber, Jigsaw cooperative learning model makes better mathematics learning achievement than TAI cooperative learning model and direct learning model, while TAI cooperative learning model makes better mathematics learning achievement than direct learning.
Keywords    :    Jigsaw, Team Assisted Individualized, Adversity Quotient, mathematics learning achievement