;

Abstrak


Authentic Assessment in Teaching English As A Foreign Language and Its Washback on Student’s Motivation in Learning English (A Case Study at SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo)


Oleh :
Nani Yuniatun - S891208028 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak: Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan penilaian otentik dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing di  SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo dan dampak pelaksanaan penilaian otentik terhadap motivasi belajar bahasa Inggris di SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo.
Ada tiga guru bahasa Inggris dan delapan puluh satu siswa dari  SMA Kristen Kalam Kudus Sukoharjo yang berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini. Guru dan enam orang siswa bertindak sebagai informan dalam wawancara retrospektif, sedangkan tujuh puluh lima siswa berpartisipasi dalam menjawab kuesioner motivasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode Studi Kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi partisipasi pasif, analisis dokumen dan kuesioner. Dalam menganalisa data penulis menggunakan dua tahap yaitu Case Description dan Pattern Matching untuk mendapatkan teori baru dari data yang ada.
Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: (1) Penilaian otentik dilaksanakan di pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing sebagai alternatif dan pelengkap bagi penilaian tradisional melalui tiga tahap:  perencanaan, pelaksanaan, dan paskapelaksanaan. Kelebihan pelaksanaan penilaian otentik yang teridentifikasi mendukung pelaksanaan Communivcative Language Teaching (CLT), meningkatkan motivasi belajar, dan meningkatkan pembelajaran dengan konteks dunia nyat. Sedangkan kelemahan yang masih terlihat adalah ketidakpraktisan, subyektifitas guru, dan kelas dengan murid dengan bervariasi kemampuan. (2) Pelaksanaan penilaian otentik meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris . Hal itu bisa diidentifikasi dari keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, pencapaian tujuan CLT, dan tugas –tugas belajar yang lebih bermakna. Akhirnya bisa disimpulkan bahwa semakin otentik sebuah penilaian semakin tinggi motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris.
Untuk meningkatkan pelaksanaan penilaian otentik, guru – guru bahasa Inggris perlu meningkatkan kreativitas mereka dalam mendesain tugas – tugas belajar di mana penilaian otentik digunakan untuk menilai proses dan hasil pembelajaran secara holistik. Kemudian, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bersama – sama dengan managemen sekolah perlu memfasilitasi  lokakarya atau In-House Training bagi guru – guru bahasa Inggris untuk mempelajari metode penilaian dan memperbaiki praktik pembelajaran yang sedang berlangsung.
Kata kunci: penilaian otentik, dampak penilaian, motivasi belajar bahasa