Abstrak


Akulturasi Budaya Jawa dengan Budaya Islam terhadap perilaku Anggota Paguyuban Guwa Maria (Studi Deskriptif Kualitatif pada Paguyuban Guwa Maria Sor Sukun di Kelurahan Serengan Surakarta Hadiningrat)


Oleh :
Yusup Wibowo - D0310067 - Fak. ISIP

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kualitatif yang membahas mengenai akulturasi antar budaya Jawa dengan agama Islam di paguyuban guwa maria Kelurahan Serengan, Kecamatan Serengan,Kota Surakarta. Penulis mengangkat bentuk-bentuk dampak akulturasi antara budaya Jawa dan agama Islam. Perkembangan pengaruh Islam di daerah kerajaan khususna kota Surakarka relatif menggunakan sarana adat yang telah dipelihara masyarakat secara turun-temurun. Bentuk-bentuk sarana adat yang terakulturasi oleh Islam yang masih dipelihara oleh masyarakat khususnya anggota paguyuban guwa maria yang pertama adalah akulturasi agama Islam terhadap pergeseran nilai religi budaya Jawa di paguyuban guwa maria. Berdasarkan hal yang mempengaruhi pergeseran nilai religi, dampak-dampak yang dihasilkan dari akulturasi agama Islam dan budaya Jawa yakni munculnya kebudayaan yang tidak ada di ajaran Islam namun muncul di masyarakat Jawa khususnya didalam paguyuban guwa maria, kebudayaan tersebut seperti kegiatan sekaten, grebeg maulud, dan ruwat, kemuadian yang kedua adalah akulturasi budaya Islam terhadap pergeseran nilai tradisi Jawa di paguyuban guwa maria. Akulturasi yang terlihat dalam hal pergeseran nilai tradisi budaya Jawa yang terpengaruh agama Islam yakni, pernikahan, kelahiran, dan kematian. Hasil dari akulturasi ini berdampak pada individu khususnya anggota paguyuban guwa maria, dampak yang ditemukan adalah senkretisme. Islam di dalam paguyuban guwa maria sebenarnya merupakan Islam yang telah menyatu dalam diri unsur-unsur lokal atau Jawa dan pra-islam, atau Islam yang sinkretis. Terlepas dari itu semua dapat di ketahui bahwa setiap anggota paguyuban guwa maria ingin menjaga dan melestarikan budaya mereka dengan tetap memengang agama mereka, mereka tidak ingin menjadi wong jowo ilang jawane tetapi mereka ingin menjadi wong jowo seng njawani.
Kata Kunci: akulturasi budaya, Jawa dan Islam, Guwa Maria
 
ABSTRCT
This study is the use of qualitative methods to discuss the acculturation between Javanese culture with religion in community guwa mara Serengan Village, District Serengan, Surakarta. Writer lifted forms of acculturation impact of Javanese and Islam. The development of Islamic influence in the region is relatively Surakarka royal city khususna using traditional means that have been raised by the community for generations. Forms means that acculturated by Islamic custom that is still maintained by the community, especially members of the association guwa maria first is acculturation of Islam against the religious values of Javanese culture shift in community guwa maria. Based on the things that affect shifting religious values, impacts resulting from acculturation Islam and Javanese culture that is the emergence of a culture that does not exist in Islam, but appeared in the Java community, especially within the community of guwa maria, such as cultural activities sekaten, grebeg maulud, and ruwat , kemuadian acculturation second is a shift in traditional values of Islam to Java in association guwa maria. Acculturation is seen in terms of a shift in values tradition of Javanese culture influenced Islam namely, marriage, birth, and death. Results of this acculturation impact on individuals, especially members of the association guwa maria, impacts found are senkretisme. Islam in guwa maria actually an Islamic community that has been integrated within local elements or Java and pre-Islam, or Islam is syncretistic. In spite of it all can be in the know that every member of the community of cold guwa maria maintain and preserve their culture while memengang their religion, they do not want to be wong jowo ilang jawane but they want to be wong seng jowo njawani.
Keywords: acculturation, Java and Islam, Guwa Maria