Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh penambahan abu arang terhadap kuat tekan beton pada umur 28 hari. (2) besarnya prosentase optimal penambahan abu arang untuk mencapai kuat tekan yang optimal pada umur 28 hari. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Beton PTB JPTK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif jenis eksperimen yaitu dengan melakukan uji coba beberapa benda uji untuk mendapatkan jawaban dari maksud serta tujuan penelitian. Adapun variabel yang mempengaruhi langsung dalam penelitian ini adalah : (1) Variabel terikat yaitu kuat tekan beton. (2) Variabel bebas yaitu besarnya variasi prosentase penambahan abu arang sebesar 0%, 2%, 4%, 6%, 8?n 10% terhadap berat semen yang digunakan. Analisa yang dipakai : (1) Uji persyaratan analisis ; (a) Uji Normalitas Metode Liliefors; (b) Uji Linieritas dan Keberartian Regresi. (2) Uji Hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) pengaruh penggunaan abu arang terhadap kuat tekan beton. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kuat tekan beton dari beton normal yaitu 17,670 Mpa, penambahan abu arang sebanyak 2% yaitu 17,891 Mpa, penambahan abu arang sebanyak 4% yaitu 18,924 Mpa, penambahan abu arang sebanyak 6% yaitu 19,256 Mpa¸ penambahan abu arang sebanyak 8% yaitu 19,330 Mpa dan penambahan abu arang sebanyak 10% yaitu 18,481 Mpa. (2) Terdapat prosentase penambahan abu arang terhadap kuat tekan beton yang optimal yaitu prosentase 8% dicapai kuat tekan beton 19,16 MPa. Implikasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) Penggunaan abu arang untuk campuran beton dapat meningkatkan kuat tekan beton, karena abu arang mempunyai kandungan silika sebesar 36,5% yang dapat berfungsi sebagai bahan pengikat agregat. (2) Abu arang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pengganti fly ash dari abu batu bara untuk meningkatkan kuat tekan beton. Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi penelitian diatas, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan antara lain: (1) Hasil-hasil dalam penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan dalam penggunaan bahan tambahan untuk campuran beton sederhana. (2) Dalam proses pembuatan campuran beton terutama pada saat pencampuran bahan beton harus benar-benar homogen, karena dapat mempengaruhi kualitas beton yang dihasilkan.